MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PUSAT KEBUDAYAAN BALI DI DESA GUNAKSA, KECAMATAN DAWAN, KABUPATEN KLUNGKUNG

BASKARA, ANAK AGUNG KETUT ADI (2023) MANAJEMEN RISIKO PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PUSAT KEBUDAYAAN BALI DI DESA GUNAKSA, KECAMATAN DAWAN, KABUPATEN KLUNGKUNG. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Bab I-II] Text (Bab I-II)
R.356.FT-SIPIL_BAB I-II.pdf - Other

Download (261kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
R.356.FT-SIPIL.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (752kB)

Abstract

Proyek Pusat Kebudayaan Bali terletak di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Setiap fase proyek terkait erat dengan berbagai risiko yang dapat timbul pada setiap tahapan konstruksi baik pada saat perencanaan maupun pelaksanaan dan dapat berupa risiko bagi pihak owner, perencana, pelaksana ataupun pengawas. Untuk meminimalkan konsekuensi buruk yang mungkin muncul atau terjadi dalam sebuah proyek, maka dari itu manajemen risiko sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha atau kegiatan. Dengan adanya pelaksanaan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali ini,dengan nilai proyek 2,5 triliun dan luas lahan 334,62 hektare, maka diperlukan analisis risiko untuk mengidentifikasi risiko, penilaian dan penerimaan risiko serta pengalokasian kepemilikan dan mitigasi risiko untuk mengantisipasi keterbatasan pada saat pelaksanaan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan menyebarkan kuisioner dengan berbagai pihak yang ahli dan mempunyai kompetensi tentang pelaksanaan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali untuk mengetahui bagaimana kemungkinan terhadap berbagai risiko dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh risiko. Penilaian risiko dianalisis berdasarkan hasil perkalian antara kemungkinan risiko dengan pengaruh risiko. Hasil penelitian ini menunjukan risiko yang teridentifikas adalah sebanyak 40 (empat puluh) risiko. Dari jumlah tersebut 17 risiko (42,5%) tidak dapat diterima, sebanyak 14 risiko (35%) tidak diharapkan, sebanyak 5 risiko (12,5%) dapat diterima, sebanyak 4 risiko (10%) dapat diabaikan. Untuk risiko yang tergolong risiko mayor kepemilikan risiko tidak dapat diterima terbanyak bersumber dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Bali berjumlah 11 (sebelas) risiko. Untuk kepemilikan risiko tidak diharapkan terbanyak bersumber dari Konsultan Pengawas PT. Bina Karya dan Kontraktor Pelaksana PT. Nindya Karya dengan jumlah masing – masing 10 (sepuluh) risiko. dan mitigasi risiko diambil dari salah satu risiko yang tergolong risiko mayor yang dampaknya berpengaruh besar muncul permasalahan sosial di lingkungan masyarakat terkait aturan wilayah adat setempat mitigasinya dilakukan dengan cara mensosialisasikan ke masyarakat sekitar tentang manfaat di bangunnya pusat kebudayaan bali ini.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/356/FT-SIPIL/2023
Uncontrolled Keywords: Identifikasi risiko, penilaian, penerimaan, kepemilikan, mitigasi.
Subjects: F. TEKNIK > Mitigasi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: ib indra pratama
Date Deposited: 16 Jan 2025 04:02
Last Modified: 16 Jan 2025 04:02
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/7936

Actions (login required)

View Item
View Item