FENOMENA SHOUSHIKA PADA MASYARAKAT JEPANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya fenomena shoushika beserta dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat Jepang dewasa ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi perubahan sosial Piotr Sztompka dan teori pilihan rasional James Coleman. Data-data yang digunakan dalam penulisan skripsi diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner dalam bentuk deskripsi serta bukubuku berbahasa Indonesia, Jepang dan Inggris. Analisis data yang dilakukan dalam skripsi ini yaitu dengan teknik penelitian kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penyebab lahirnya fenomena shoushika di tengah masyarakat Jepang adalah muculnya gerakan feminisme oleh para wanita Jepang, modernisasi, kemajuan teknologi, perubahan struktur keluarga dari tradisional menjadi modern serta adanya perubahan konsep anak di dalam masyarakat Jepang dewasa ini. Bertitik pada faktor-faktor tersebut fenomena shoushika menimbulkan dampak pada masyarakat Jepang itu sendiri. Adapun dampak yang ditimbulkan dari fenomena shoushika adalah terjadinya koureika shakai diakibatkan karena usia produktif semakin berkurang tetapi sebaliknya usia lansia semakin meningkat. Dengan semakin sedikit usia produktif tentunya beban pajak yang harus dibayarkan juga semakin meningkat karena pemerintah Jepang harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk biaya perawatan para lansia. Selain itu guna memenuhi sektor-sektor pekerjaan yang kekurangan tenaga kerja, pemerintah Jepang akhirnya memutuskan untuk mendatangkan tenaga kerja asing dari berbagai negara.