ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL JALAN AHMAD YANI-JALAN KABALIDANA DI KECAMATAN WEWEWA BARAT KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA, DESA WAIMANGURA

Persimpangan tak bersinyal adalah salah satu titik kemacetan terutama pada jam sibuk pagi, siang dan sore. Salah satu terjadi pada simpang Ahmad Yani-Jalan Kabalidana Di Kecamatan Wewewa Barat Kabupaten Sumba Barat Daya, Desa Waimangura. Karena banyaknya pengguna jalan yang melewati simpang tersebut, seperti dimulainya aktifitas perkantoran,sekolah dan aktifitas perdagangan. Hal ini mempengaruhi kinerja pada simpang tersebut untuk melayani arus lalu lintas. Kemacetan arus lalu lintas pada simpang ini, selain didominasi oleh banyaknya kendaraan bermotor juga dipengaruhi oleh pengguna jalan akibat adanya pembangunan disekitar jalan. Sehingga menyebabkan konflik pada persimpangan tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai analisis kinerja simpang sehingga dapat diketahui apakah simpang tersebut masih mampu melayani pergerakan arus lalu lintas tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adsalah metode MKJI ( Manual Kapasitas Jalan Indonesaia) 1997. Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri data sekunder dan data primer. Data sekunder meliputi data jumlah penduduk yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Sumba Barat Daya. Sedangkan data primer meliputi data geometrik, volume lalu lintas dan hambatan samping, yang diperoleh dari survei langsung di lapangan. Untuk data volume lalu lintas diperoleh dengan cara merekam keadaan arus lalu lintas menggunakan kamera.
Dari hasil analisis,didapatkan volume lalu lintas jam puncak adalah pada hari Senin 08 juni 2021. Periode sore pukul 16.30-17.30 WITA dengan total arus lalu lintas 1685,8 smp/jam. Sedangkan kapasitas sebesar 2,309,29 smp/jam. Maka didapatkan derajat kejenuhan sebesar 0,73,< tundaan simpang 9,792 det/smp,dan peluang antrian sebesar 25,208 - 43,425 %. Sehingga simpang tersebut dikategorikan sudah memenuhi standar MKJI 1997.