ANALISIS METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN BAMBU REGENERATIVE FARMING LEARNING CENTER (RFLC) SUBAK UMA LAMBING SIBANGKAJA

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan untuk dapat menambah daya Tarik dan kedatangan wisatawan ke Bali. Biasanya infrastruktur bangunan yang lazim digunakan adalah berbahan dasar beton namun disini karena Bali memiliki kekayaan alam yg sangat tinggi mulailah material bambu dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bangunan dan karena memiliki daya minat yang sangat tinggi bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. Maka dari itu material bambu mulai banyak diminati untuk pembuatan bangunan dan banyak yang memilih material bambu sebagai material utama pembuatan bangunan mereka untuk meningkatkan daya jual ke publik, namun dalam pembuatannya diperlukan keahlian dan metode khusus untuk pembuatannya karena sangat berbeda dengan pembuatan bangunan dari material beton.
Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis di lapangan utntuk memperoleh data yang nantinya akan digunakan untuk pembuatan penelitian ini yang menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sekaligus mengamati langsung proses pengerjaannya agar pada saat penyusunan bisa lebih memahami yang akan dikerjakan, data yang digunakan antara lain seperti gambar kerja, foto-foto setiap kegiatan, laporan harian, spesifikasi material yang digunakan, dan Teknik pengerjaannya disusun berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan selama mengamati setiap pekerjaan di lapangan pada saat kegiatan konstruksi berlangsung.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dijabarkan tahapan setiap pekerjaan mulai dari pekerjaan pondasi dilanjutkan pembuatan struktur, pemasangan lantai, pemasangan atap alang alang, sampai pekerjaan finishing. Biaya pembuatan bangunan bambu RFLC (Regenerative Farming Learning Center) ini sebesar Rp241.054.000,00 dan waktu pengerjaan yang dibutuhkan dalam pembuatan bangunan bambu RFLC ini selama 7 Minggu atau 49 Hari.