PREVALENSI ANGULASI MESIOANGULAR DAN VERTIKAL PADA GIGI IMPAKSI MOLAR KETIGA DI RSGM SARASWATI TAHUN 2017-2019 DITINJAU DARI RADIOGRAFI PANORAMIK

Abstrak

Teknik radiografi panoramik merupakan teknik yang paling umum digunakan dalam mengetahui prevalensi molar ketiga, mengidentifikasi impaksi molar ketiga, dan kedekatan molar ketiga yang impaksi dengan inferior dental canal. Gigi impaksi adalah suatu keadaan patologis dimana gigi tidak dapat erupsi sempurna. Impaksi mesial merupakan malposisi yang paling sering ditemukan, diikuti oleh impaksi vertikal, horizontal dan yang paling jarang adalah impaksi distal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui prevalensi gambaran angulasi mesioangular dan vertikal pada impaksi gigi molar ketiga di RSGM Saraswati ditinjau dari radiografi panoramik pada tahun 2017-2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif. Total sampel pada penelitian ini sebanyak 35 gambar radiografi dari seluruh rekam medik pasien di Bagian Radiologi RSGM Saraswati Denpasar dari tahun 2017-2019 dengan gambaran angulasi mesioangular dan vertikal pada gigi impaksi molar ketiga. Analisis data dilakukan secara deskriptif retrospektif. Dari hasil penelitian, prevalensi impaksi gigi molar ketiga angulasi mesioangular dan vertikal sebanyak 35 kasus yang terdiri dari 25 kasus pada angulasi mesioangular (71,4%) dan 10 kasus pada angulasi vertikal (28,6%). Frekuensi impaksi gigi molar ketiga angulasi mesioangular dan angulasi vertikal lebih tinggi pada posisi bilateral (54,30%) dan lokasi mandibula (85,72%). Frekuensi jenis kelamin pada pasien impaksi gigi molar ketiga lebih tinggi pada perempuan (77,14%) dan laki laki (22,86%). Frekuensi pada rentang usia 18-25 tahun pasien impaksi gigi molar ketiga lebih tinggi pada usia 21 tahun (22,86%) dan 22 tahun (22,86%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa frekuensi impaksi gigi molar ketiga dengan angulasi mesioangular lebih tinggi dibandingkan dengan angulasi vertikal. Dilihat dari lokasi terjadinya impaksi gigi molar ketiga paling banyak terjadi pada lokasi mandibula dibandingkan maksila dengan posisi impaksi gigi molar ketiga yang paling banyak terjadi yaitu posisi bilateral. Pada rentang usia 18-25 tahun, kasus impaksi gigi molar ketiga angulasi mesioangular dan vertikal lebih banyak terjadi pada pada usia 21 tahun dan 22 tahun dan jenis kelamin yang paling banyak terkena impaksi gigi molar ketiga angulasi mesioangular dan vertikal yaitu perempuan.

Abstract

The panoramic radiographic technique is the most commonly used technique to determine the prevalence of third molars, identify impacted third molars, and the proximity of impacted third molars to the inferior dental canal. Impacted teeth are a pathological condition in which the teeth cannot erupt completely. Impaction can occur due to malpositioned tooth germ or germ is formed in various angulations namely mesial, distal, vertical, and horizontal which results in the wrong direction of eruption path. Mesial impaction is the most common malposition, followed by vertical impaction, horizontal impaction and the least is distal impaction. The purpose of this study was to determine the prevalence of mesioangular and vertical angulation features on impacted third molars at RSGM Saraswati in terms of panoramic radiographs in 2017-2019. The type of research used is descriptive observational. The total sample in this study was 35 radiographic images of all patient medical records at the Radiology Section of RSGM Saraswati Denpasar from 2017-2019 with mesioangular and vertical angulation images on impacted third molars. Data analysis was carried out descriptively retrospectively. From the results of the study, the prevalence of impacted third molars with mesioangular and vertical angulation was 35 cases consisting of 25 cases with mesioangular angulation (71.4%) and 10 cases with vertical angulation (28.6%). The frequency of impacted third molars with mesioangular angulation and vertical angulation was higher in bilateral (54.30%) and mandibular locations (85.72%). The frequency of gender in patients with impacted third molars was higher in women (77.14%) and men (22.86%). The frequency in the age range of 18-25 years of impacted third molar patients was higher at the age of 21 years (22.86%) and 22 years (22.86%). Based on the results of the study, it can be concluded that the frequency of impaction of third molars with mesioangular angulation is higher than that of vertical angulation. Judging from the location of the impaction of the third molars, the most occurred in the mandibular location compared to the maxilla, with the third molar impaction being the most common, namely the bilateral position. In the age range of 18-25 years, mesioangular and vertical angulation third molar impaction cases were more common at the age of 21 years and 22 years and the sex most affected by mesioangular and vertical angulation third molar impaction was female.