RESISTENSI SILANG PADA Pseudomonas aeruginosa TERHADAP ANTIBIOTIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “X” BALI, INDONESIA

VEDA, PUTU DIAH ASTIKA (2025) RESISTENSI SILANG PADA Pseudomonas aeruginosa TERHADAP ANTIBIOTIK DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH “X” BALI, INDONESIA. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
276.FF-S1 (2109482010072)-16-19.pdf - Other

Download (438kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
276.FF-S1 (2109482010072).pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pseudomonas aeruginosa merupakan high group bacteria yang telah mengalami multidrug-resistance (MDR). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik untuk pasien rawat inap mampu menyebabkan P. aeruginosa resistensi terhadap antibiotik lain atau resistensi silang (cross-resistance). Namun, pola resistensi bakteri terhadap antibiotik di setiap daerah berbeda karena beberapa faktor, seperti perbedaan letak geografis, perbedaan genetik, perbedaan etnis, serta perbedaan pola konsumsi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya resistensi silang pada P. aeruginosa terhadap antibiotik di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah "X" Bali, Indonesia dengan menganalisis hubungan antara penggunaan antibiotik dengan persentase resistensi bakteri P. aeruginosa terhadap jenis antibiotik lainnya.
Penelitian ini merupakan penelitian ekologikal yang terdiri dari variabel bebas yaitu penggunaan antibiotik yang dinyatakan dalam bentuk Defined Daily Dose (DDD) per 100 hari rawat dan variabel terikat yaitu persentase resistensi P. aeruginosa selama periode 2019-2023. Hubungan antara tingkat penggunaan antibiotik dengan persentase resistensi P. aeruginosa terhadap antibiotik dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson atau Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara tingkat penggunaan ampisilin dan ampisilin-sulbaktam dengan resistensi P. aeruginosa terhadap sefepim (r=0,90 dan p<0,005). Selain itu, terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara tingkat penggunaan ampisilin- sulbaktam dengan resistensi P. aeruginosa terhadap gentamisin (r=0,914 dan p=0,030), serta terdapat hubungan yang sangat kuat dan signifikan antara tingkat penggunaan sefotaksim dengan resistensi P. aeruginosa terhadap gentamisin (r=0,951 dan p=0,013). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu pedoman atau sumber informasi pada tingkat populasi terkait kejadian resistensi silang pada bakteri P. aeruginosa terhadap antibiotik.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/276/FF-S1/2025
Uncontrolled Keywords: Defined Daily Dose (DDD), Pseudomonas aeruginosa, Transfer Gen
Subjects: F. FARMASI > Farmasi
Divisions: Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi
Depositing User: kadek gandarini
Date Deposited: 17 Jun 2025 03:55
Last Modified: 17 Jun 2025 03:55
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/8654

Actions (login required)

View Item
View Item