HATI, NI LUH LAKSMI DEWI PERMATA (2025) UJI TOKSISITAS SUBKRONIS SINGKAT DERMAL KRIM TABIR SURYA KOMBINASI EKSTRAK BUAH DAN DAUN BANANG-BANANG (Xylocarpus granatum J. Koenig) TERHADAP NEKROSIS KERATINOSIT PADA SEL EPIDERMIS MARMUT (Cavia porcellus). Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of BAB I]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
270.FF-S1 (2109482010107)-17-20.pdf - Other
Download (151kB)
![[thumbnail of Full Text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
270.FF-S1 (2109482010107).pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
Penggunaan tabir surya berbahan sintetis dapat menimbulkan efek samping seperti alergi dan fotosensitivitas. Untuk menghindari efek samping tersebut, perlu dikembangkan sediaan tabir surya berbahan alami. Meskipun bahan alam sering dianggap aman, beberapa penelitian menunjukkan bahwa tabir surya alami juga dapat memiliki efek toksik. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai tabir surya alami adalah banana-banang. Ekstrak buah dan daun banang-banang memiliki potensi untuk digunakan sebagai tabir surya, namun perlu dilakukan uji toksisitas untuk memastikan keamanannya. Pada uji toksisitas subkronis singkat dermal, nekrosis sel keratinosit dipilih sebagai parameter utama karena kerusakan pada sel keratinosit dapat mencerminkan efek toksik yang disebabkan oleh paparan suatu zat.
Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain randomized posttest only with control group yang terdiri dari lima kelompok perlakuan: kontrol normal (tanpa perlakuan), kontrol negatif (basis krim tanpa ekstrak), perlakuan 1 (krim dosis 200 mg/kg BB), perlakuan 2 (krim dosis 500 mg/kg BB), dan perlakuan 3 (krim dosis 1000 mg/kg BB). Uji toksisitas dilakukan selama 28 hari pada tiga marmut jantan dan tiga marmut betina per kelompok. Krim diberikan selama 6 jam dan kemudian dibersihkan. Setiap minggu, berat badan marmut ditimbang untuk memantau perkembangan mereka. Setelah 28 hari, kulit marmut diambil untuk pembuatan preparat dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Analisis data berat badan marmut dan nekrosis sel keratinosit dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS 22 pada tingkat kepercayaan 95%. Data berat badan diuji dengan repeated ANOVA diikuti dengan uji post hoc, sementara data nekrosis sel keratinosit dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan marmut meningkat setiap minggu, dan secara statistik peningkatan tersebut berbeda signifikan di tiap minggunya pada semua kelompok dengan nilai sig pada uji post hoc repeated ANOVA > 0,05. Rata-rata ± SD nekrosis keratinosit pada kontol normal, kontrol negatif, kelompok dosis 200 mg/kg BB, kelompok dosis 500 mg/kg BB dan kelompok dosis 1000 mg/kg BB yaitu 0,83±0,98; 1,33±1,03; 1,50±0,84; 2,00±2,28; dan 2,00±1,09. Analisis statistik dengan uji Kruskal-Wallis menghasilkan nilai p sebesar 0,525 yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah nekrosis sel keratinosit pada kelompok yang diberi kombinasi krim ekstrak buah dan daun banang-banang dengan kelompok kontrol. Meskipun nekrosis terdeteksi pada kelompok yang diberi perlakuan krim tabir surya dengan dosis 200 mg/kg BB, 500 mg/kg BB, dan 1000 mg/kg BB, hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol normal. Nekrosis yang teramati kemungkinan merupakan apoptosis, yaitu kematian sel terprogram.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | R/270/FF-S1/2025 |
Uncontrolled Keywords: | Buah banang-banang, daun banang-banang, krim tabir surya, nekrosis keratinosit, uji toksisitas subkronis singkat dermal |
Subjects: | F. FARMASI > Tabir Surya |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi |
Depositing User: | kadek gandarini |
Date Deposited: | 17 Jun 2025 03:13 |
Last Modified: | 17 Jun 2025 03:13 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/8648 |