PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VIII.6 SMP NEGERI 7 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2024/2025

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan: 1) untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas VIII.6 SMP Negeri 7 Denpasar setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write berbantuan media gambar, 2) untuk mengetahui langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk write berbantuan media gambar dalam peningkatan keterampilan menulis teks Laporan Hasil Observasi, 3) serta untuk mengetahui respons siswa kelas VIII.6 SMP Negeri 7 Denpasar terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write berbantuan media gambar dalam meningkatkan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi. Pengumpulan data dilakukan dengan tes menulis, observasi, angket/kuesioner, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Think Talk Write berbantuan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, terutama dalam berpikir kritis, berdiskusi, dan menyusun teks secara sistematis. Pada tes awal, nilai rata-rata siswa adalah 73,39 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 21,95%, yang meningkat menjadi 81,51 dengan KKM 39,02% pada siklus I. Peningkatan terus berlanjut hingga mencapai 91,95 dengan KKM sebesar 100% pada siklus II. Peningkatan keterampilan menulis ini didorong oleh langkah- langkah pembelajaran, yaitu: 1) Think (berpikir), siswa melakukan observasi terhadap gambar yang disediakan dan mengidentifikasi informasi penting terkait objek yang diamati. 2) Talk (berbicara), siswa mendiskusikan hasil observasinya dalam kelompok kecil untuk mengembangkan pemahaman dan merumuskan ide- ide utama. 3) Write (menulis), siswa menuangkan hasil diskusi ke dalam bentuk teks laporan hasil observasi secara sistematis sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku. Respons siswa terhadap model pembelajaran ini sangat positif, dengan 77,07% siswa menyatakan sangat setuju dan 22,93% setuju, sementara tidak ada siswa yang tidak setuju atau sangat tidak setuju. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam meningkatkan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi di tingkat SMP.