ANALISIS KESALAHAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL TIPE HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL) DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 6 DENPASAR

Abad 21 menuntut Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki 3 kemampuan penting diantaranya kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif dan memecahkan masalah. Namun, di Indonesia kemampuan berpikir tingkat tinggi pada matematika dapat dikatakan masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal tipe HOTS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kesalahan dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tipe HOTS materi SPLTV berdasarkan prosedur Newman yang ditinjau dari gaya kognitif siswa kelas X SMA Negeri 6 Denpasar. Metode dari penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan datanya dilakukan dengan tes HOTS, GEFT, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 6 Denpasar yang kemudian dikelompokkan berdasarkan gaya kognitif yaitu siswa Field Independent (FI) dan Field Dependent (FD) serta jumlah kesalahan di masing-masing gaya kognitif dalam menjawab soal HOTS dikategorikan menjadi 3 yaitu kesalahan cukup kompleks, kompleks, dan sangat kompleks sehingga jumlah subjek penelitian adalah 6. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan keabsahan data (triangulasi). Kesalahan yang dilakukan siswa gaya kognitif FI yaitu kesalahan memahami masalah sebesar 27,78%, kesalahan transformasi sebesar 38,89%, kesalahan keterampilan proses sebesar 55,55%, dan kesalahan penulisan jawaban akhir sebesar 72,22%. Jenis kesalahan siswa gaya kognitif Field Dependent (FD) adalah membaca masalah sebesar 33,33%, memahami masalah sebesar 44,44%, transformasi sebesar 55,55%, keterampilan proses sebesar 66,67%, dan penulisan jawaban akhir sebesar 77,78%. Kesalahan siswa dengan gaya kognitif FD lebih banyak daripada siswa gaya kognitif FI. Penyebab kesalahan pada subjek FI yaitu (1) kurang tenang dalam mengerjakan soal, (2) tergesa-gesa agar cepat selesai, (3) kurang mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal, (4) kurang teliti dalam operasi hitung, (5) kekurangan waktu dalam proses penyelesaian, dan (6) tidak ada melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang dituliskan. Penyebab kesalahan siswa FD yaitu (1) kurang lengkap dalam membaca soal, (2) tergesa-gesa agar cepat selesai, (3) tidak mengetahui yang diketahui dalam soal secara implisit, (4) kurang dapat menceritakan kembali isi informasi dalam soal, (5) tidak mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyelesaikan soal, dan (6) tidak melakukan pengecekan kembali.