ANALISIS SUDUT INTERINSISAL PADA PEMAIN ALAT MUSIK TIUP SULING BALI DI KABUPATEN GIANYAR

Bermain alat musik tiup suling Bali merupakan salah satu budaya dan tradisi yang ada di Bali. Kegiatan bermain suling Bali apabila dilakukan secara terus-menerus dengan durasi, frekuensi dan intensitas yang tinggi dapat menjadi suatu habit. Dalam memainkan suling Bali dampak yang mungkin terjadi dalam memainkan alat musik tiup suling Bali yaitu terjadinya perubahan pada susunan gigi geligi. Sudut interinsisal merupakan sudut antara sumbu panjang gigi insisivus rahang atas dan gigi insisivus rahang bawah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh bermain alat musik tiup suling Bali terhadap sudut interinsisal pemain suling Bali melalui analisis sefalometri lateral dengan metode analisis Steiner. Metode penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan tracing pada sefalogram sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sudut interinsisal pemain suling Bali dan non pemain suling Bali sama-sama di bawah nilai normal yaitu 130° yang menandakan bahwa kedua kelompok sampel memiliki inklinasi gigi yang proklinasi namun pada kelompok pemain suling Bali memiliki sudut yang lebih kecil yaitu sebesar 116,10° sehingga inklinasi giginya lebih proklinasi dibandingkan dengan non pemain suling Bali.