SANTOSO, CHENIA (2025) PENAMBAHAN NANOSELULOSA SERAT BAMBU TALI (Gigantochloa apus) DAPAT MENINGKATKAN KEKUATAN IMPAK BASIS GIGI TIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of BAB I-II]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
816.FKG (2106122010028)-16-20.pdf - Other
Download (132kB)
![[thumbnail of Full Text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
816.FKG (2106122010028).pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
Basis gigi tiruan adalah bagian gigi tiruan yang bersentuhan dengan jaringan pendukung dan tempat gigi melekat. Resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) adalah bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan basis gigi tiruan, karena biokompabilitas, estetika, harga terjangkau, dan kemudahan perbaikannya, namun RAPP memiliki kelemahan dalam kekuatan impak yang dapat menyebabkan fraktur. Serat bambu memiliki kandungan selulosa sekitar 74%, lebih tinggi dari serat lainnya, sehingga menjadikannya bahan penguat alami yang ideal untuk produksi nanoselulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kekuatan impak RAPP setelah penambahan nanoselulosa serat bambu tali (Gigantochloa apus) 0,5%, 1%, dan 1,5%. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratoris dengan desain post-test control group. Sebanyak 24 sampel plat RAPP (65 × 10 × 2,5 mm) dibagi menjadi empat kelompok: kelompok kontrol tanpa nanoselulosa serat bambu tali dan tiga kelompok perlakuan dengan konsentrasi nanoselulosa bambu tali 0,5%, 1%, dan 1,5%. Kekuatan impak diukur menggunakan alat uji impak Charpy. Hasil rerata kekuatan impak plat RAPP tanpa penambahan nanoselulosa serat bambu tali (0,8400 ± 0,16050); penambahan nanoselulosa serat banbu tali 0,5% (1,1000 ± 0,07043); penambahan nanoselulosa serat bambu tali 1% (1,0400 ± 0,19100); penambahan nanoselulosa serat bambu tali 1,5% (1,0367 ± 0,09832). Kelompok penambahan nanoselulosa serat bambu tali 0,5% paling tinggi nilai rerata kekuatan impak dibandingkan kelompok yang lain. Analisis statistik One-Way ANOVA menunjukkan nilai signifikansi 0,022 (p < 0,05). Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil penambahan nanoselulosa serat bambu tali terhadap basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. Mikrograf SEM konsentrasi 0,5% menunjukkan distribusi nano yang paling baik, sedangkan konsentrasi 1% dan 1,5% menunjukkan penggumpalan nanoserat. Peningkatan kekuatan impak disebabkan oleh nanoselulosa yang memperbaiki struktur matriks resin, meningkatkan adhesi dan meningkatkan stabilitas rantai polimer. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penanbahan nanoselulosa serat bambu tali (Gigantochloa apus) 0,5%, 1%, dan 1,5% meningkatkan kekuatan impak basis gigi tiruan RAPP.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | R/816/FKG/2025 |
Uncontrolled Keywords: | resin akrilik polimerisasi panas, nanoselulosa bambu tali, kekuatan impak |
Subjects: | F. KEDOKTERAN GIGI (Dentistry) > Gigi tiruan |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Kedokteran Gigi |
Depositing User: | kadek gandarini |
Date Deposited: | 28 May 2025 05:42 |
Last Modified: | 28 May 2025 05:42 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/8575 |