PRATAMA, I GEDE IRVAN (2024) EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK GETAH POHON PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. sapientum) TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH SEL MAKROFAG DAN PENYEMBUHAN PANJANG LUKA INSISI PADA TIKUS GALUR WISTAR (Rattus norvegicus). Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of BAB I]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
815.FKG (2106122010060)-18-25.pdf - Other
Download (415kB)
![[thumbnail of 815.FKG (2106122010060).pdf]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
815.FKG (2106122010060).pdf
Download (3MB)
Abstract
Luka didefinisikan sebagai diskontinuitas lapisan epitel kulit atau mukosa akibat kerusakan fisik atau termal, yang dapat menyebabkan disfungsi sementara atau permanen. Pengobatan luka umumnya menggunakan obat konvensional ataupun menggunakan pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif kini banyak ditawarkan dan dinyatakan baik untuk penyembuhan luka serta rendahnya efek samping yang ditimbulkan. Tanaman pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) menjadi salah satu sumber tumbuhan yang kaya akan manfaat karena memiliki beberapa senyawa aktif yang berperan penting dalam menstimulasi sel makrofag pada proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas salep ekstrak getah pohon pisang ambon (Musa paradisiaca Var.Sapientum) terhadap peningkatan jumlah sel makrofag dan penyembuhan panjang luka insisi pada tikus galur wistar (Rattus Norvegicus). Jenis penelitian adalah eksperimental laboratoris secara in vivo dengan subjek 30 ekor tikus galur Wistar (Rattus norvegicus) yang dibagi dalam: 10 kelompok yaitu K0a, dan K0b kontrol negatif (Adeps Lanae dan Vaselin Album), K1a, dan K1b kelompok kontrol positif (Salep Enbatic), P1a, dan P1b yang diberikan salep ekstrak getah pohon pisang ambon 55%, P2a, dan P2b yang diberikan salep ekstrak getah pohon pisang ambon 60%, dan P3a, dan P3b yang diberikan salep ekstrak getah pohon pisang ambon 65%. Tikus galur wistar didekapitasi pada hari ke-5 dan luka insisi diukur dari hari ke-1 sampai hari ke-5, kemudian jaringan luka dibuat preparat histologis dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) untuk mengetahui jumlah sel makrofag. Analisis data dilakukan dengan uji one way ANOVA dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test LSD. Uji Post Hoc menemukan bahwa adanya perbedaan rerata jumlah sel makrofag dan pengukuran panjang luka yang signifikan antara kelompok salep esktrak getah pohon pisang ambon 65% dengan kelompok kontrol negatif (adeps lanae dan vaselin album), kelompok salep ekstrak getah pohon pisang ambon 60%, dan kelompok salep ekstrak getah pohon pisang ambon 55%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian salep ekstrak getah pohon pisang ambon meningkatkan jumlah sel makrofag dan mempercepat penyembuhan luka insisi tikus galur wistar dengan konsentrasi 65% lebih efektif dalam meningkatkan jumlah sel makrofag dibandingkan salep ekstrak getah pohon pisang konsentrasi 60%, 55%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | R/815/FKG/2024 |
Uncontrolled Keywords: | salep, ekstrak, getah pohon pisang ambon, jumlah sel makrofag, luka insisi, penyembuhan luka, tikus galur wistar |
Subjects: | F. KEDOKTERAN GIGI (Dentistry) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Kedokteran Gigi |
Depositing User: | kadek gandarini |
Date Deposited: | 28 May 2025 05:34 |
Last Modified: | 31 May 2025 01:42 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/8574 |