NILAI TAMBAH KERAJINAN BATOK KELAPA (STUDI KASUS DI USAHA KERAJINAN BATOK KELAPA BROTHER COCONUT ART) DESA TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR

Kerajinan batok kelapa memiliki potensi besar dalam meningkatkan nilai tambah dari produk kelapa. Pemanfaatan batok kelapa tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan dengan mengurangi limbah organik, tetapi juga memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat melalui pengembangan produk-produk bernilai tambah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besaran biaya dan penerimaan produk kerajinan batok kelapa di usaha batok kelapa BROTHER COCONUT ART Desa Tampaksiring Kabupaten Gianyar dan berapa nilai tambah kerajinan batok kelapa di usaha kerajinan batok kelapa BROTHER COCONUT ART Desa Tampaksiring Kabupaten Gianyar. Penelitian ini di lakukan dari bulan September sampai Desember 2024 di usaha kerajinan batok kelapa BROTHER COCONUT ART Desa Tampaksiring Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis biaya dan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya total dari produk kerajinan batok kelapa dalam 1x produksi dengan lama waktu produksi adalah 2 bulan sebesar Rp 7.657.458,2. yang di bagi menjadi biaya variabel sebesar Rp7.597.000 dan biaya tetap sebesar Rp 60.458,2 dan penerimaan kerajinan batok kelapa sebesar Rp 14.000.000. Dengan penerimaan sebesar Rp 14.000.000 dan biaya produksi sebesar Rp 7.657.458,2 jadi pendapatan yang di hasikan sebesar Rp 6.342.541,8. nilai tambah yang di hasilkan dalam proses pengolahan batok kelapa menjadi produk kerajinan batok kelapa pada usaha kerajinan batok kelapa BROTHER COCONUT ART/ Pcs nya adalah sebesar Rp 18.121,6. Keuntungan yang di dapakan dari penjualan per 1 unit kerajinan batok kelapa adalah 80,8% dari modal yang di kelurkan per 1 unit.