RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L) TERHADAP PUPUK ORGANIK CAIR AMPAS TAHU PADA BUDIDAYA HIDROPONIK SISTEM SUMBU

Seledri (Apium graveolens L) berasal dari Eropa Selatan. Pertama kali dijelaskan oleh Carotus Linnaeus (Spesies plantanum 1753). Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama seledri. Seledri termasuk tanaman semusim yang berbentuk rumput atau semak. Tanaman seledri tidak bercabang yang terdiri dari akar, batang dan tangkai daun. Tumbuhan yang dibudidaya secara hidroponik dapat memberikan suatu lingkungan pertumbuhan yang terkontrol. Pupuk Organik Cair ampas tahu yang terbuat dari limbah ampas tahu, memiliki unsur hara yaitu N 1,2%, P 0,10%, dan K 0,12 % yang sangat penting untuk dalam proses pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian dilakukan yaitu untuk mengetahui respon pemberian pupuk oragnik cair ampas tahu dan mengetahui kosentrasi yang optimum untuk mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman seledri. Penelitian ini dilaksanakan di BSIP (Balai Standarisasi Instrumen Pertanian), Bali. Untuk menguji pengaruh pemberian pupuk organic cair ampas tahu dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam perlakuan yaitu (A1) 100ml/1 liter air, (A2) 200ml/1liter air, (A3) 300ml/1 liter air, (A4) 400ml/1 liter air, (A5) 500ml/1 liter air, (A6) 600ml1 liter air. Setiap perlakuan di ulang empat kali sehingga jumlah seluruh perlakuan menjadi 24. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa pemberian pupuk organik cair pada tanaman seledri menggunakan hidroponik sistem sumbu, berpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter yang diamati. Hasil penelitian menunjukan pada perlakuan 400ml/1 liter air memberikan hasil terbaik dengan berat segar tanaman 14,18 g dan berat kering oven tanaman 1,78 g.