EKSISTENSI VISUM ET REPERTUM DIBUAT BERDASARKAN REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM SISTEM NEGATIEF WETTELIJK BEWIJSSTELSEL

MUKTI, PRANA (2025) EKSISTENSI VISUM ET REPERTUM DIBUAT BERDASARKAN REKAM MEDIS SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM SISTEM NEGATIEF WETTELIJK BEWIJSSTELSEL. Masters thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
35.FH-S2 (2304741010029)-12-19.pdf - Other

Download (312kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
35.FH-S2 (2304741010029).pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Visum et repertum (VeR) dapat dibuat tidak atas dasar pemeriksaan langsung terhadap keadaan korban, tetapi mengambil data informasi yang berasal dari rekam medis. Keadaan ini tentu akan menimbulkan suatu prasangka terhadap keakurasian dari VeR yang diterbitkan dan pada akhirnya akan menentukan nilai kekuatan pembuktian dari VeR tersebut. Sangat dimungkinkan terjadinya indikasi penyelewengan fungsi dan permainan dibalik pembuatan VeR, mengingat dalam pembuatannya bisa saja terjadi manipulasi terhadap data yang dibuat. Penyelewengan terhadap VeR bisa terjadi karena banyak oknum yang berkepentingan sehingga dalam penerapannya tidak menempatkan VeR tersebut pada fungsinya sebagai bukti yang akurat. Fokus kajian yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana eksistensi VeR yang dibuat berdasarkan rekam medis sebagai suatu alat bukti yang sah dalam proses peradilan? dan Apakah visum et repertum yang bersumber dari rekam medis dapat diterima sebagai alat bukti dalam sistem negatief wettelijk bewijsstelsel? Penelitian ini merupakan penelitian hukum normative, menggunakan pendekatan perundang undangan dan pendekatan konsep. Menitik beratkan pada studi kepustakaan dan dianalisis menggunakan teori kepastian hukum dan bewijstheorie. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VeR yang dibuat berdasarkan rekam medis memiliki eksistensi yang sama dengan alat bukti lainnya dan Pengaturan mengenai alat bukti dalam KUHP tidak menunjukkan adanya hirarki alat bukti. Pembuktian dalam sistem negatief wettelijk bewijsstelsel memerlukan keseimbangan antara keberadaan alat bukti dengan keyakinan hakim. Agar VeR dapat menjadi bukti yang sah dan memiliki eksistensi, maka proses pembuatannya harus mengikuti kaidah hukum yang berlaku.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: R/35/FH-S2/2025
Uncontrolled Keywords: Visum et Repertum, Rekam Medis, Alat Bukti dan Pembuktian
Subjects: F. HUKUM (Law) > Eksistensi Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Magister Hukum
Depositing User: kadek gandarini
Date Deposited: 16 May 2025 01:47
Last Modified: 16 May 2025 02:02
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/8439

Actions (login required)

View Item
View Item