PENGARUH KONSENTRASI POC AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens)

Produksi cabai rawit di Bali menurun dari tahun 2020 sampai 2022. Pada tahun 2020 produksi cabai di Bali sekitar 43.380 ton, sedangkan pada tahun 2022 produksi cabai signifikan menurun menjadi 34.948 ton. Penurunan ini terjadi akibat adanya budidaya cabai rawit yang menurun yang mengakibatkan hasil panen juga menurun, lalu adanya pemupukan yang kurang maksimal membuat petani cabai rawit mengalami gagal panen, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi POC air kelapa yang berbeda pada sistem polybag terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit untuk mendapatkan pemberian konsentrasi POC air kelapa yang tepat pada tanaman cabai rawit. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak kelompok (RAK), dengan 6 perlakuan POC air kelapa yaitu P0 = Kontrol, P1 = 100 ml/liter air, P2 = 200 ml/liter air, P3 = 300 ml/liter air, P4 = 400 ml/liter air, P5 = 500 ml/liter. adalah hasil pemberian POC air kelapa P5 500 ml/1 liter air memberikan hasil yang paling baik seperti tinggi tanaman 48,25 cm, jumlah daun 33.75 helai, jumlah bunga 7.5 bunga, jumlah buah 3.5 buah, berat segar buah 3.88 g dan berat segar total tanaman 38.43 g. pengaruh pemberian POC air kelapa terrendah terjadi pada pemberian POC air kelapa P0 (kontrol) seperti seperti tinggi tanaman 27 cm, jumlah daun 20.75 helai, jumlah bunga 2.25 bunga, jumlah buah 1.75 buah, berat segar buah 2.50 g dan segar total tanaman 15.63 g. Kesimpulan Hasil penelitian pengaruh konsentrasi POC air kelapa terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman cabai menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap semua parameter.