STUDI ETNOFARMASI TANAMAN OBAT NYERI DAN INFLAMASI DI DESA ADAT BUDUK, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG

WIJAYANTI, NI NYOMAN RATIH (2025) STUDI ETNOFARMASI TANAMAN OBAT NYERI DAN INFLAMASI DI DESA ADAT BUDUK, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of BAB I-II] Text (BAB I-II)
286.FF-S1 (2109482010097)-15-26.pdf - Other

Download (381kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
286.FF-S1 (2109482010097).pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Penggunaan tumbuhan obat sebagai pengobatan tradisional oleh kelompok etnis atau masyarakat tertentu untuk mengatasi nyeri dan inflamasi dapat diteliti dalam aspek etnofarmasi. Penelitian etnofarmasi ini dilaksanakan di Desa Adat Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, yang masih umum menggunakan tanaman obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman yang dimanfaatkan serta bagaimana pola penggunaannya secara spesifik untuk menangani nyeri dan inflamasi di Desa Adat Buduk.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan narasumber sejumlah 100 orang yang terdiri dari 65 orang perempuan dan 35 orang laki-laki. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi- terstruktur, dan observasi langsung di lokasi penelitian. Dengan cara mengamati, mendengar, mencatat, serta mempelajari informasi yang diberikan oleh informan. Untuk mengetahui pemanfaatan tanaman di desa ini, dilakukan analisis data untuk menghitung nilai Use Value (UV), yang mencerminkan tingkat penggunaan suatu tanaman, dan Fidelity Level (FL), yang menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap suatu tanaman untuk indikasi tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan masyarakat secara umum memanfaatkan 11 jenis tanaman untuk mengobati nyeri dan inflamasi. Bagian tanaman yang paling banyak digunakan meliputi daun, rimpang, umbi, dan buah. Metode pengolahan yang paling umum adalah ditumbuk, dihaluskan, dan direbus, sementara cara penggunaannya meliputi dioleskan, diminum, dan disemburkan. Dari hasil analisis Use Value (UV), tanaman dengan nilai UV tertinggi adalah daun sirih (Piper betle L.) (UV = 1). Dari hasil analisis Fidelity Level (FL), kunyit (Curcuma domestica Val.) dengan indikasi inflamasi memiliki nilai FL tertinggi (FL=100%), Tanaman jahe (Zingiber officinale) memiliki nilai (FL= 50%) pada indikasi nyeri, sedangkan daun sirih (Piper betle L.) memiliki nilai (FL=100%) untuk indikasi nyeri dan inflamasi

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/286/FF-S1/2025
Uncontrolled Keywords: etnofarmasi, inflamasi, nyeri, tanaman obat
Subjects: F. FARMASI > Etnofarmasi
Divisions: Fakultas Farmasi > Sarjana Farmasi
Depositing User: kadek gandarini
Date Deposited: 09 May 2025 05:50
Last Modified: 09 May 2025 05:50
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/8388

Actions (login required)

View Item
View Item