PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA 2020-2022

Fenomena Black Swan menggambarkan kejadian tak terduga yang memiliki dampak besar, seperti pandemi COVID-19 yang mengguncang perekonomian global, termasuk Indonesia. Sektor properti dan real estate menjadi salah satu yang paling terdampak dengan penurunan profitabilitas, meningkatnya rasio leverage, dan likuiditas yang menurun, yang dapat memicu kondisi financial distress hingga kebangkrutan. Financial distress merupakan kondisi ketika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya, yang ditandai dengan menurunnya kinerja keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap financial distress pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020-2022. Dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan metode Altman Z-Score, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya memprediksi dan mengantisipasi risiko kebangkrutan pada sektor properti dan real estate di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadap financial distress Perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2020-2022. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio, Leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio dan profitabilitas yang diproksikan dengan ROA pada perusahaan property & real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2020-2022. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 perusahaan yang ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel likuiditas dan profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap financial distress. Sedangkan variabel Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress. Saran bagi penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel lain seperti variabel demografi.