SKRIPSI PERBANDINGAN ANTARA BERKUMUR LARUTAN MADU DAN OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE TERHADAP pH SALIVA

PURNAMAYANTI, NI LUH EKA (2024) SKRIPSI PERBANDINGAN ANTARA BERKUMUR LARUTAN MADU DAN OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE TERHADAP pH SALIVA. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
803.FKG (2106122010048)-17-21.pdf - Other

Download (317kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
803.FKG (2106122010048).pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Derajat keasaman (pH) saliva berperan dalam menjaga keadaan homeostasis rongga mulut. pH saliva dipengaruhi oleh kecepatan sekresi saliva, mikroorganisme dalam rongga mulut dan kapasitas buffer. Berkumur merupakan salah satu aktivitas mekanis yang merangsang sekresi saliva sekaligus dalam fungsi antiseptik. Madu mengandung fruktosa, berbagai mineral alkali serta senyawa aktif antibakteri yang dapat meningkatkan sekresi saliva. Peningkatan produksi saliva berbanding lurus dengan kemampuan buffer saliva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas larutan madu konsentrasi 25% dan 30% terhadap peningkatan pH saliva, serta untuk mengetahui perbandingan pH saliva antara berkumur dengan obat kumur chlorhexidine dan larutan madu konsentrasi 25% dan 30%. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yang dilakukan pada 24 orang anggota OSIS SMPN 1 Sukawati yang dibagi menjadi 4 kelompok. Subjek diinstruksikan makan roti tawar selama 2 menit kemudian dilakukan pengumpulan saliva dengan teknik spitting selama 5 menit. pH saliva awal diukur dengan pH meter. Subjek diminta berkumur selama 30 detik, kelompok 1 dengan larutan madu 25%, kelompok 2 dengan larutan madu 30%, kelompok 3 dengan obat kumur chlorhexidine dan aquadest untuk kelompok 4. Saliva dikumpulkan dan diukur pH seperti sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rerata pH saliva perlakuan berkumur larutan madu 25% sebesar 0,45 (dari nilai pH 6,43 menjadi 6,88), larutan madu 30% sebesar 0,61 (dari pH 6,45 menjadi 7,06), obat kumur chlorhexidine sebesar 1,0 (nilai pH 6,41 menjadi 7,41) dan aquadest sebesar 0,06 (pH 6,44 menjadi 6,50). Pada uji Post-Hoc dengan uji Tukey setelah perlakuan menunjukkan bahwa larutan madu 25% dan 30% tidak berbeda signifikan dalam meningkatkan pH saliva, sementara obat kumur chlorhexidine berbeda signifikan. Simpulan dari penelitian ini bahwa larutan madu 25% dapat meningkatkan pH saliva dari nilai pH sebesar 6,43 menjadi 6,88. Sementara larutan madu 30% dapat meningkatkan pH saliva dari pH awal sebesar 6,45 menjadi 7,06.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/803/FKG/2024
Uncontrolled Keywords: pH, saliva, berkumur, madu, chlorhexidine
Subjects: F. KEDOKTERAN GIGI (Dentistry)
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Kedokteran Gigi
Depositing User: kadek gandarini
Date Deposited: 20 Feb 2025 05:54
Last Modified: 20 Feb 2025 05:54
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/8192

Actions (login required)

View Item
View Item