PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, CAPITAL INTENSITY, TAX AVOIDANCE, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2021 – 2023

Perkembangan industri saat ini semakin pesat, perusahaan tidak hanya harus berkonsentrasi pada pemasaran untuk meningkatkan laba dan penjualan perusahaan, tetapi saat ini bidang keuangan menjadi perhatian utama. Kegagalan perusahaan dalam mengelola keuangan, dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang mungkin menyebabkan perusahaan bangkrut. Ini mendorong sebuah perusahaan untuk mempertimbangkan setiap aspek keuangan dengan hati-hati, serta diharapkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan kinerja mereka sehingga mereka dapat menghasilkan laba perusahaan yang terbaik untuk memastikan kelangsungan hidup dan evolusi perusahaan di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh financial leverage, corporate social responsibility, capital intensity, tax avoidance, dan kualitas audit terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur subsektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2021-2023. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan 21 perusahaan dengan 3 tahun amatan sehingga jumlah sampel untuk penelitian ini sebanyak 63 amatan. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) for window. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial leverage, corporate social responsibility, tax avoidance, dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan capital intensity berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain seperti variabel asimetri informasi, kompetensi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, maupun variabel lainnya untuk mendapatkan hasil yang lebih representatif.