PERBANDINGAN pH SALIVA ANTARA PEROKOK DAN NON-PEROKOK PADA PETANI LAKI-LAKI YANG MENGGUNAKAN AIR RAWA SEBAGAI KEBUTUHAN KESEHARIAN DI DUSUN SENAJAM, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pH saliva antara petani lakilaki perokok dan non-perokok yang menggunakan air rawa sebagai kebutuhan sehari-hari di Dusun Senajam, Provinsi Kalimantan Barat. pH saliva merupakan indikator penting dalam kesehatan mulut, di mana merokok diketahui dapat menyebabkan penurunan pH yang berpotensi meningkatkan risiko kerusakan gigi dan masalah mulut lainnya. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 38 petani laki-laki yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 19 perokok dan 19 non-perokok. Pengukuran pH saliva dilakukan menggunakan pH meter digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH saliva pada kelompok perokok secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok nonperokok (p<0,05 yaitu 0,00000864 diuji dengan Independent T-Test), yang menunjukkan bahwa merokok memiliki dampak yang signifikan terhadap pH saliva. Selain itu, penggunaan air rawa sebagai sumber air utama juga berpotensi meningkatkan risiko terjadinya karies pada kedua kelompok, meskipun dampaknya lebih terlihat pada kelompok perokok. Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok memiliki peran dominan dalam menurunkan pH saliva, yang meningkatkan risiko gangguan kesehatan gigi dan mulut di antara petani yang menggunakan air rawa.