STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUAH ALPUKAT BEKU DI BALI FOOD INDUSTRY

Buah alpukat merupakan salah satu jenis buah yang berasal dari pohon alpukat (Persea americana). Bali Food Industry adalah perusahaan yang beroperasi di sektor pertanian, berkolaborasi erat dengan petani untuk memastikan pasokan buah sepanjang tahun. Salah satu produk yang permintaannya sangat tinggi di pasaran adalah alpukat, yang diminati baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku untuk produk makanan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor internal dan eksternal pengembangan usaha buah alpukat beku di Bali Food Industry dan untuk menganalisis alternatif strategi pengembangan usaha buah alpukat beku di Bali Food Industry. Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 30 orang dengan metode sensus sampling dimana semua anggota populasi dijadikan sampel sedangkan pengambilan sampel ekternal menggunakan cara purposive atau sengaja. Metode dalam penelitian ini mengunakan metode Analisis SWOT dengan memperhatikan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan serta memperhatikan faktor eksternal yaitu peluang dan acaman dari pengembangan usaha alpukat beku di Bali Food Industry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Bali Food Industry memiliki kekuatan utama dalam pengembangan alpukat beku, yaitu masa simpan yang lebih lama dibandingkan alpukat segar (skor 0,840). Kelemahan utama adalah proses pembekuan dan penyimpanan yang membutuhkan peralatan dan energi besar (skor 0,481). Peluang utama berasal dari menjalin kerjasama dengan restoran dan hotel (skor 0,738), sementara ancaman terbesar adalah hama dan penyakit (skor 0,558). Berdasarkan analisis, strategi yang direkomendasikan berada di kuadran I, yang menekankan pada pertumbuhan dan pembangunan (Growth oriented strategy). Strategi yang disarankan adalah menggunakan pemasaran digital untuk meningkatkan penjualan langsung kepada konsumen dan mengurangi ketergantungan pada permodalan besar.