TANGGUNG JAWAB HUKUM ATAS PELANGGARAN HAK CIPTA TERKAIT LAGU YANG DIUNGGAH PADA APLIKASI TIKTOK

Penggunaan lagu dalam aplikasi TikTok tanpa disadari bisa terjadinya pelanggaran hukum, karena didalam User Generated Content TikTok bertentangan dengan PerUndang-Undangan di Indonesia. Dalam penggunaan lagu TikTok terjadinya mutilasi/pemotongan lagu dan modifikasi lagu, dikarenakan hanya 15 detik durasi yang dimiliki pengguna aplikasi TikTok untuk meunggah kontennya. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta adalah bukti perlindungan hak kepada pencipta khususnya bagi pencipta lagu, terdapat 2 hak yang dilindungi yaitu hak moral dan hak ekonomi. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta Pasal 5 mengatur terkait hak moral dan pasal 8 mengatur terkait hak ekonomi. Pasal 5 ayat (1) e berisi mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi, mutilasi, dan modifikasi ciptaan, atau hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya. Dapat diambil jika TikTok memberikan kebebasan pada pengguna mau itu terjadi mutilasi atau modifikasi pada ciptaan/lagu tersebut dan dipasal itu terdapat perlindungan hak moral agar tidak terjadi mutilasi atau modifikasi ciptaan itu. Tetapi ada beberapa bentuk perlindungan yang diberikan pihak aplikasi TikTok agar tidak terjadi pelanggaran hak cipta seperti, membisukan suara/lagu didalam video yang diunggah pegguna aplikasi atau jika berisiko pihak TikTok akan menghapus video konten tersebut. Meski telah diberikan perlindungan oleh pihak aplikasi TikTok tidak menjadikan pelanggaran-pelanggaran hak cipta lagu akan hilang begitu saja di Indonesia, dibutuhkannya peran pemerintah agar bisa bekerjasama dengan pihak aplikasi TikTok terkait pelanggaran hak cipta dalam hak moral tersebut.