PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL LEVERAGE, RETURN ON ASSET, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2017-2019

Perataan laba (income smoothing) adalah pengurangan atau fluktuasi yang disengaja terhadap beberapa tingkatan yang saat ini dianggap normal oleh perusahaan. Konsep manajemen laba menggunakan dasar teori keagenan yang mengatakan adanya konflik kepentingan dan asimetris informasi antara manajemen dan pemilik perusahaan. Konflik kepentingan timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai tingkat kemakmuran yang dikehendakinya. Asimetris informasi muncul ketika manajer lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan dengan pemilik perusahaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial leverage, return on asset, dan debt to equity ratio terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2019. Sampel dalam penelitian ini adalah 82 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk Tahun 2017-2019. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Variabel financial leverage juga tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Meskipun demikian, variabel return on asset berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba. Dan variabel debt to equity ratio juga tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Sarannya sebaiknya praktik perataan laba menggunakan diidentifikasi dengan indeks yang lain dan bagi penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan variabel yang lain yang diduga dapat mempengaruhi praktik perataan laba, serta menambah waktu penelitian yang lebih panjang.