IDENTIFIKASI KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO SAPI DI KELURAHAN PADANGSAMBIAN KECAMATAN DENPASAR BARAT

Bakso adalah daging yang dihaluskan, dicampur dengan tepung patih, lalu dibentuk bulat – bulat dengan tangan kemudian dimasukkan ke dalam air panas bila ingin dikonsumsi. Bahan tambahan pangan, boraks merupakan salah satu jenis bahan tambahan pamhan yang dilarang digunakan dalam produk makanan. Boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen dan antiseptik. Dalam makanan boraks banyak digunakan sebagai pengawet, selain itu penggunaan boraks dapat memperbaiki tekstur bakso, meningkatkan kekenyalan yang membuat lebih disukai oleh konsumen.
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan borkas pada bakso sapi di kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode analisis kualitatif dengan uji pengendapan larutan pereaksi perak nitart 0,1 N jika sampel positif akan menghasilkan endapan putih dan menggunakan larutan pereaksi barium klorida bila sampel positif mengandung boraks maka menghasilkan enpadan berwarna putih serta dilakukan replikasi sebanyak dua kali.
Hasil penelitian pada uji endapan perak nitrat 0,1 N pada replikasi pertama didapatkan dari 6 sampel bakso terdapat 3 sampel bakso (bakso 2, bakso 3, bakso 6) positif mengandung borkas dan pada replikasi kedua dengan larutan pereaksi perak nitrat terdapat 3 sampel bakso (sampel bakso 3, bakso 5, bakso 6) positif mengandung boraks yang ditandai dengan hasil endapan putih pada sampel tersebut. Dan pada uji endapan menggunakan larutan barium klorida pada replikasi pertama terdapat 1 sampel bakso (sampel bakso 6) positif mengandung boraks dengan mengasilkan endapan putih pada bakso tersebut dan pada replikasi kedua terdapat 2 sampel bakso (sampel bakso 5 dan bakso 6) positif mengandung boraks.