STUDI RESTROSPEKTIF POLA RESISTENSI BAKTERI Pseudomonas aeruginosa TERHADAP ANTIBIOTIK

Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu jenis bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi pada manusia terutama setelah pembedahan. Terapi pada penyakit infeksi akibat Pseudomonas aeruginosa menjadi sulit karena adanya resistensi bakteri tersebut terhadap berbagai jenis antibiotik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran resistensi bakteri Pseudomonas aeruginosa pada penggunaan antibiotik di salah satu rumah sakit pemerintah di Bali periode 2017 – 2019 dan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kejadian resistensi bakteri Pseudomonas aeruginosa pada pasien di ruang rawat inap dan Intensive Care Unit (ICU). Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah observasional (non-eksperimental) dengan metode penelitian ekologikal yang menggunakan data retrospektif dari tahun 2017-2019. Penelitian ini menggunakan metode total sampling pada data peta kuman di salah satu rumah sakit umum daerah di Bali periode 2017 – 2019. Pada penelitian ini menggunakan analisis statistika SPSS versi 23Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021 hingga bulan Juni 2021. Penelitian ini dilakukan dengan spesimen sputum yang berjumlah 82 isolat terdiri atas 60% isolat rawat inap dan 40% isolat Intensive Care Unit (ICU). .Dari 10 golongan antibiotik yang di uji dan dapat dilihat bahwa antibiotik yang memiliki sensivitas >60% adalah golongan aminoglycosides dan golongan cephalosporins (ceftazidine, cefepim) yang memiliki sensitivitas 30-60% adalah golongan fluoroquinolones dan carbapenem, dan sensitivitas < 30% yaitu golongan penicillin, thiazolide, beta lactam - beta lactamase lnhibitor. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persentase sensitivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa terhadap antibiotik di ruang rawat inap dan Intensive Care Unit (ICU).