MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH GKKA-I, DENPASAR BALI

Salah satu proyek konstruksi yang saat ini sedang dilaksanakan dan memiliki potensi risiko adalah proyek pembangunan tempat ibadah GGKA-I Denpasar Bali. Pembangunan ini tidak terlepas dari timbulnya risiko pada saat pelaksanaan, sehingga diperlukan suatu analisis risiko yang dapat mengidentifikasi, melakukan penilaian terhadap risiko-risiko yang teridentifikasi serta mengolah risiko untuk meminimalkan berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian Kuantatif. Permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan pembangunan ditentukan dengan metode survei,wawancara dan penyebaran kuesioner dengan pihak-pihak yang mempunyai kompetensi tentang pembangunan tempat ibadah GGKA-I Denpasar Bali, untuk mengetahui bagaimana kemungkinan terhadap berbagai risiko dan dapat mengetahui tingkat pengaruh risiko. Penilaian risiko merupakan hasil perkalian antara modus frekuensi dengan modus konsekuensi. Hasil penelitian menunjukkan risiko yang teridentifikasi adalah sebanyak 32 (tiga puluh dua) risiko yaitu 4 (12,5%) risiko lingkungan, 2 (6,2%) risiko perencanaan, 3 (9,3%) risiko ekonomi, 2 (6,2%) risiko alami, 4 (12,5%) risiko proyek, 5 (15,6%) risiko teknis, 4 (12,5%) risiko manusia, 2 (6,3%) risiko kriminal, 3 (9,3%) risiko keuangan dan 3 (9,3%) risiko keselamatan. Dari jumlah risiko tersebut, untuk risiko yang tergolong risiko dominan (unacceptable dan undesirable) dilakukan pengalokasian kepemilikan risiko dan yang bertanggung jawab terbanyak adalah kontraktor. Risiko yang tergolong risiko dominan (mayor risk) akan dilakukan tindakan mitigasi untuk mengurangi atau mengantisipasi kemungkinan terjadinya risiko tersebut.