Pengaruh Waktu Pengamatan Terhadap Peningkatan Jumlah Sel Makrofag Pada Aplikasi Salep Daun Kelor (Moringa oleifera) Untuk Penyembuhan Luka Insisi Gingiva Marmut (Cavia porcellus)

MULLIK, STIVALDY CARISIMA ALBERTIN (2024) Pengaruh Waktu Pengamatan Terhadap Peningkatan Jumlah Sel Makrofag Pada Aplikasi Salep Daun Kelor (Moringa oleifera) Untuk Penyembuhan Luka Insisi Gingiva Marmut (Cavia porcellus). Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
765.FKG (2006122010068)-15-19.pdf - Other

Download (83kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
765.FKG (2006122010068).pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Luka adalah rusaknya suatu fungsi anatomi serta struktur yang normal dari proses patologis baik secara internal maupun eksternal. Luka melibatkan banyak sel untuk penyembuhannya, dan memiliki 3 fase utama dalam fisiologi penyembuhan. Fase pertama dari fisiologi penyembuhan luka adalah fase inflamasi, fase proliferasi, serta fase remodelling atau maturasi. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah waktu pengamatan setelah pemberian salep daun kelor (Moringa oleifera) dengan konsentrasi 15% dapat berpengaruh terhadap jumlah sel makrofag pada luka insisi gingiva marmut. Jenis penelitian yang digunakan adalah percobaan in vivo pada marmut menggunakan Rancangan Percobaan Faktorial 2 faktor. Faktor pertama adalah waktu pengamatan yang terdiri dari 2 sub-faktor yakni pada hari ke-3 dan hari ke-7 setelah insisi. Faktor kedua adalah jenis salep yang terdiri dari 3 sub- faktor yaitu vaselin album (kontrol negatif), ekstrak daun kelor 15% (kelompok uji), dan gentamicin (kontrol positif). Insisi dilakukan pada rahang atas gingiva marmut sebanyak 24 ekor. Variabel yang diamati adalah jumlah sel makrofag pada luka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah sel makrofag nyata (P<0.05) terrendah (1,00 sel) terdeteksi pada hari ke-7 setelah insisi dibanding dengan hari ke 3 (3,00 sel). Sebaliknya, kontrol prositif dan kontrol negatif tidak dopengaruhi ioleh waktu pengamatan. Hasil uji anova juga menujukkan bahwa tidak ada interaksi (p>0,05) antara waktu pengamatan dan jenis salep. Disimpulkan bahwa jumlah sel makrofag paling rendah ditunjukkan pad waktu pengamatan hari ke-7 setelah pemberian ekstrak daun kelor 15% pada luku insisi gingiva marmut. Sedangkan gentamicin (kontrol positif) dan vaselin albumin (kontrol negatif) tidak mempengaruhi jumlah sel makrofag pada penyembuhan luka insisi gingiva marmut.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/765/FKG/2024
Uncontrolled Keywords: Luka insisi, ekstrak daun kelor, makrofag
Subjects: F. KEDOKTERAN GIGI (Dentistry)
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Kedokteran Gigi
Depositing User: Ms. Ni Kadek Gandarini
Date Deposited: 11 Dec 2024 05:17
Last Modified: 11 Dec 2024 05:17
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/7720

Actions (login required)

View Item
View Item