MILAYANTI, NI PUTU RISTA (2021) OPTIMASI PELARUT DALAM EKSTRAKSI KLOROFIL BULUNG SANGU (Gracilaria sp.). Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.324.FF-D3_BAB I.pdf - Other
Download (95kB)
![[thumbnail of Full text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.324.FF-D3.pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Bulung Sangu merupakan rumput laut yang tumbuh dengan baik di Perairan Serangan, Bali. Bulung Sangu kaya akan pigmen fotosintetik seperti klorofil. Klorofil saat ini menjadi perhatian dalam industri pangan, farmasi, dan bioteknologi karena memiliki berbagai fungsi dan aktivitas biologis yang baik. Pemanfaatan Bulung Sangu saat ini hanya terbatas sebagai bahan pangan bagi masyarakat Bali. Potensi Bulung Sangu dapat digali dengan memanfaatkannya sebagai sumber klorofil. Dalam proses ekstraksinya, klorofil dapat diekstraksi dengan berbagai jenis pelarut. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimasi pelarut yang dapat mengekstraksi klorofil dari Bulung Sangu dan menghasilkan klorofil dengan konsentrasi tertinggi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Pelarut yang dioptimasi pada penelitian ini adalah etanol, metanol, dan aseton. Konsentrasi klorofil diukur dengan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 664 dan 617 nm pelarut aseton, pelarut metanol 665 dan 612 nm dan pelarut etanol 665 dan 616 nm. Perhitungan konsentrasi klorofil menggunakan rumus perhitungan yang divalidasi pada penelitian oleh Wintermans dan De Mots (1965) dalam Dahlia (2001) Ritchie (2008). Konsentrasi klorofil pada penggunaan ketiga pelarut dianalisis secara statistik menggunakan One Way Anova dan PostHoc Tukey HSD dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil dari perhitungan konsentrasi klorofil didapatkan pelarut aseton yang paling optimal untuk mengekstraksi klorofil dengan rata-rata sebanyak 28,817 ± 1,402 µg/ml pada klorofil a, klorofil b sebanyak -0,266 ± 0,238 µg/ml dan klorofil total sebanyak 28,491 ± 1,724 µg/ml. Analisis statistik menunjukan konsentrasi klorofil yang diekstraksi dengan ketiga jenis pelarut berbeda secara signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa pelarut yang paling optimal untuk mengekstraksi klorofil pada Bulung Sangu adalah pelarut aseton.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | R/324/FF-D3/2021 |
Uncontrolled Keywords: | Bulung Sangu (Gracilaria sp)., klorofil, pelarut organik |
Subjects: | F. FARMASI > Klorofil |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi |
Depositing User: | ib indra pratama |
Date Deposited: | 04 Dec 2024 04:17 |
Last Modified: | 04 Dec 2024 04:17 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/7673 |