VALIDASI METODE DAN PENETAPAN KADAR PIPERIN PADA MINYAK HERBAL VCO CABAI JAWA (Piper retrofractum Vahl.) DENGAN VARIASI RASIO MASSA DAN VOLUME SECARA HPLC

Cabai jawa merupakan salah satu tanaman yang mengandung piperin dan mempunyai nilai ekonomis tinggi dalam bidang farmasi, yaitu sebagai minyak herbal yang dikombinasikan dengan Virgin Coconut Oil (VCO). Senyawa piperin dalam tanaman cabai jawa dapat diperoleh melalui proses ekstraksi. Variasi massa simplisia cabai jawa yang digunakan saat ekstraksi perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi kadar senyawa piperin yang dihasilkan. Penetapan kadar senyawa piperin dapat dilakukan dengan metode HPLC. Dalam penetapan kadar tersebut, diperlukan validasi metode analisis untuk membuktikan bahwa metode yang digunakan bersifat akurat, spesifik dan memenuhi spesifikasi yang dapat diterima. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi rasio massa dan volume sebesar 1:10, 5:10 dan 10:10 terhadap kadar senyawa piperin dalam sediaan minyak herbal VCO cabai jawa serta untuk mengetahui validasi metode analisis dalam penetapan kadar piperin dengan metode HPLC. Serbuk cabai jawa dimaserasi menggunakan pelarut VCO dengan variasi rasio massa dan volume yaitu 1:10; 5:10; dan 10:10 selama 8 jam pada suhu 50oC. Minyak herbal hasil maserasi lalu dianalisis dengan metode HPLC menggunakan fase gerak campuran asetonitril: aqua: asam asetat (60:39,5:0,5). Kemudian dihitung kadar piperin dalam minyak herbal dari masing-masing konsentrasi dengan memplotkan luas area ke dalam persamaan regresi linier y = bx+a. Validasi metode analisis dilakukan dengan menetapkan parameter-parameter yang meliputi linieritas, batas deteksi (LoD), batas kuantifikasi (LoQ), akurasi dan presisi. Untuk melihat pengaruh variasi rasio massa dan volume terhadap kadar piperin dilakukan analisis statistik dengan uji One Way Anova dan uji post hoc Tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Analisis data secara statistik memperlihatkan bahwa variasi rasio massa dan volume sebesar 1:10, 5:10 dan 10:10 mempengaruhi kadar piperin dalam minyak herbal VCO cabai jawa (p < 0,001). Semakin tinggi massa simplisia yang digunakan maka semakin tinggi kadar piperin yang diperoleh dengan rata-rata kadar piperin secara berturut-turut sebesar (0,41 ± 0,01); (1,88 ± 0,02), dan (3,80 ± 0,02)%. Hasil uji linieritas diperoleh persamaan y = 2051653,8x – 28382 dengan nilai r = 0,9993. Nilai LoD diperoleh sebesar 0,07 μg/mL dan nilai LoQ diperoleh sebesar 0,24 μg/mL. Hasil uji akurasi diperoleh nilai %recovery sebesar (100,69 ± 0,19); (101,60 ± 0,23); (99,00 ± 0,15)%. Hasil uji presisi diperoleh nilai %RSD sebesar 0,19; 0,23; 0,15%. Berdasarkan hasil validasi metode tersebut, metode analisis yang digunakan telah memenuhi kriteria penerimaan.