ANALISIS FAKTOR PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENGOBATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK RSJ BANGLI

Gangguan jiwa merupakan suatu masalah psikologis atau pola perilaku klinis, yang terjadi pada individu dan dihubungkan dengan adanya distress, disabilitas atau disertai adanya peningkatan resiko yang bermakna seperti kehilangan kebebasan, ketidakmampuan, menyebabkan sakit atau bahkan kehilangan nyawa. prevalensi gangguan jiwa berat seperti gangguan jiwa mencapai sekitar 400.000 orang atau sekitar 1,7 per 1.000 penduduk. Gangguan sensori persepsi halusinasi merupakan salah satu gejala utama dan paling banyak ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa. Halusinasi merupakan gejala penyakit jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori dan mempersepsikan sensasi palsu berupa suara, gambar, rasa, sentuhan, penciuman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah faktor pengetahuan dan dukungan keluarga mempengaruhi kepatuhan pengobatan pada pasien gangguan jiwa yang rawat jalan di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi melalui pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 100 responden yaitu keluarga dan pasien gangguan jiwa di Poliklinik Jiwa RSJ Provinsi Bali dengan teknik sampling consecutive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang kemudian dilakukan analisis data. Data berdistribusi normal uji yang digunakan Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara faktor pengetahuan dan faktor dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan yang ditunjukan dengan hasil p value sebesar 0,812 dan 0,825 (P value < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adanya hubungan antara faktor pengetahuan dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pengobatan pada pasien rawat jalan di Poliklinik RSJ Bangli.