ANALISIS PENGARUH INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada BUMDA Unit Barang Dan Jasa Desa Kutuh Kabupaten Badung)

Kinerja merupakan sikap positif tenaga kerja terhadap pekerjaannya yang timbul berdasarkan penilaian terhadap situasi kerja. Agar karyawan memiliki kinerja yang baik, suatu organisasi atau perusahaan perlu memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada BUMDA Unit Barang Dan Jasa di Desa Kutuh, pengaruh pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Pada BUMDA Unit Barang Dan Jasa di Desa Kutuh, serta Pengaruh Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pada BUMDA Unit Barang Dan Jasa di Desa Kutuh. Penelitian ini dilakukan pada Badan Usaha Milik Desa Adat (BUMDA) di jalan Pantai Pandawa, Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 orang karyawan dengan menggunakan sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, studi dokumentasi dan kepustakaan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu uji validitas serta uji reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil analisis Insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada BUMDA Unit Barang Dan Jasa Desa Kutuh Kabupaten Badung. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji t statistik 0,022 < 0,050. Insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada BUMDA Unit Barang Dan Jasa Desa Kutuh Kabupaten Badung. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji t statistik 0,000 < 0,050. Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada BUMDA Unit Barang Dan Jasa Desa Kutuh Kabupaten Badung. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi uji t statistik 0,002 < 0,050. Determinasi sebesar 61,0 persen atau dengan kata lain informasi yang terkandung dalam data sebesar 61,0 persen dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya yaitu 39,0 persen dijelaskan oleh variabel lain (tidak terdapat dalam model) dan error.