PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA ATAS PERJANJIAN HUTANG PIUTANG TERKAIT WANPRESTASI YANG DILAKUKAN OLEH KONSUMEN PADA UD BHUANA RAHAYU

Perjanjian hutang piutang yang dilakukan oleh pelaku usaha dan konsumen pada UD Bhuana Rahayu merupakan perjanjian pinjam meminjam uang. Isi dari perjanjian tersebut harus dilaksanakan oleh para pihak, khususnya konsumen dengan mengembalikan hutang sesuai dengan yang diatur dalam pasal 1754 Kitab Undang Undang Hukum Perdata. Selain itu, dilakukan untuk memenuhi kewajiban konsumen, dan hak pelaku usaha. Namun pada kenyataannya terdapat konsumen yang tidak membayar hutang (wanprestasi) yang mengakibatkan kerugian bagi pelaku usaha. Sehingga prosedur dan mekanisme dalam penyelesaian wanprestasi ini menjadi dipertanyakan, serta bagaimana perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada pelaku usaha. Melalui metodologi penelitian hukum empiris, maka didapatkan jawaban bahwa pelaku usaha menggunakan perjanjian lisan/tidak tertulis dalam perjanjian hutang piutang. Dalam penyelesaiannyapun hanya melalui jalur mediasi. Oleh karena itu perlindungan hukum yang dapat diberikan adalah perlindungan hukum refresif melalui peraturan perundang undangan yang telah diatur untuk mencegah, dan perlindungan hukum preventif melalui penyelesaian jalur litigasi, yaitu gugatan pengadilan negeri