PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENCURIAN PERANGKAT GAMELAN ANGKLUNG SEKAA SIDHA KARYA OLEH POLRES TABANAN

Penulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan perlindungan hukum serta kendala terhadap pencurian perangkat gamelan angklung Sekaa Sidha Karya oleh Polres Tabanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan pendektan sosiologis, data yang diperoleh dari penelitian lapangan langsung di lokasi melalui kegiatan wawancara kepada informan dan responden untuk mendapatkan data primer, sedangkan kepustakaan untuk memperoleh data sekunder. Hasil penelitian menjelaskan bahwa perlindungan hukum terhadap kasus pencurian perangkat gamelan angklung Sekaa Sidha Karya oleh Polres Tabanan melalui perlindungan hukum preventif dan represif sesuai dengan ketentuan UU No.2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pasal 13, 14, 15, dan 16. Kendala yang terjadi dalam penegakan hukum terhadap pencurian perangkat gamelan angklung yaitu barang bukti tidak ditemukan, tidak adanya saksi dan sarana pendukung di TKP, keterlambatan pelapor, serta kurangnya kerjasama masyarakat terhadap kepolisian.