PERBANDINGAN BERKUMUR DENGAN EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) 25% DAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) 25% TERHADAP PERUBAHAN PH SALIVA PADA MAHASISWA PENGGUNA PERANTI ORTODONTI CEKAT DI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

WAHYUNINGRUM, GALUH DWI (2024) PERBANDINGAN BERKUMUR DENGAN EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) 25% DAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) 25% TERHADAP PERUBAHAN PH SALIVA PADA MAHASISWA PENGGUNA PERANTI ORTODONTI CEKAT DI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR. Other thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Bab I-II] Text (Bab I-II)
R.780.FKG_BAB I-II.pdf - Other

Download (214kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
R.780.FKG.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Maloklusi adalah suatu hubungan yang tidak sesuai dari gigi yang berlawanan saat rahang dalam keadaan berkontak. Prevalensi maloklusi pada tahun 2008 mencapai 80% menduduki peringkat ketiga setelah karies gigi dan penyakit periodontal. Ilmu dan teknologi perawatan ortodonti semakin hari semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang semakin menyadari bahwa fungsi gigi tidak hanya sebagai alat untuk mengunyah makanan tetapi juga mempunyai peranan penting dalam penampilan. Perawatan ortodonti mengubah faktor lingkungan rongga mulut yakni membantu menstimulasi laju aliran saliva dan meningkatkan kapasitas buffer serta pH saliva, yang meningkatkan aktivitas anti-karies dari saliva. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut antara lain meliputi tindakan menyikat gigi dan berkumur. Daun sirih hijau dan daun kemangi merupakan tanaman yang memiliki potensi antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan berkumur dengan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) 25% dan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) 25% terhadap perubahan pH saliva pada mahasiswa pengguna peranti ortodonti cekat di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test group design. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pengguna peranti ortodonti cekat di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan sampel 27 orang yang dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan. Sampel diinstruksikan untuk mengkonsumsi roti tawar kemudian diukur pH saliva awalnya. Setelah itu, sampel berkumur sesuai kelompok menggunakan akuades, ekstrak daun sirih hijau 25% dan ekstrak daun kemangi 25% lalu diukur kembali pH saliva akhir setelah perlakuan. Metode yang digunakan untuk mengambil sampel saliva adalah spitting method. Data pengukuran pH saliva dianalisis secara statistik menggunakan uji paired T test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berkumur dengan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) 25% efektif dalam meningkatkan pH saliva sedangkan berkumur dengan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) 25% tidak efektif dalam meningkatkan pH saliva. Terdapat perbedaan perubahan pH saliva setelah berkumur dengan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) 25% dan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) 25%

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: R/780/FKG/2024
Uncontrolled Keywords: ekstrak daun sirih hijau, ekstrak daun kemangi, pengguna ortodonti cekat, pH saliva
Subjects: F. KEDOKTERAN GIGI (Dentistry) > Ekstrak Daun Kemangi
Divisions: Fakultas Kedokteran Gigi > Pendidikan Kedokteran Gigi
Depositing User: ida bagus indra pratama
Date Deposited: 20 Sep 2024 02:33
Last Modified: 20 Sep 2024 02:33
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/7147

Actions (login required)

View Item
View Item