FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI KRIM PENYEMBUH LUKA SAYAT

KUMALA, IDA AYU ASTASARI PUTRI (2021) FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI KRIM PENYEMBUH LUKA SAYAT. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.

[thumbnail of Bab I-II] Text (Bab I-II)
R.338.FF-D3_BAB I-II.pdf - Other

Download (162kB)
[thumbnail of Full text] Text (Full text)
R.338.FF-D3.pdf - Other
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Luka sayat merupakan luka yang terjadi karena teriris oleh suatu instrumen yang tajam. Salah satu tanaman yang dipercaya oleh masyarakat dapat menyembuhkan luka yaitu tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Senyawa yang terdapat pada ekstrak daun belimbing wuluh antara lain flavonoid, saponin, triterpenoid dan tannin. Daun belimbing wuluh memiliki khasiat sebagai antibakteri. Penggunaan ekstrak sebagai pengobatan masih menjadi sebuah kendala pada kalangan masyarakat, hal ini dikarenakan ekstrak cenderung sulit diperoleh serta sifat ekstrak yang kurang stabil. Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Pada pembuatan krim dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi trietanolamin yang berfungsi sebagai emulgator yaitu F1 (2%) dan F2 (4%). Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui formula sediaan krim ekstrak daun belimbing wuluh sebagai penyembuh luka sayat. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium murni dengan observasional eksperimental. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan skala pengamatan dan pengukuran. Pada skala pengamatan pada penelitian ini antara lain organoleptis, homogenitas, pH, dan stabilitas mekanik. Pengukuran dilakukan pada daya sebar krim. Pada hasil daya sebar dilakukan analisis data menggunakan SPSS dan dilanjutkan dengan uji one way anova. Kedua formula memenuhi persyaratan organoleptis, homogenitas, pH, dan daya sebar tetapi tidak memenuhi uji stabilitas mekanik. F1 merupakan krim dengan formula yang lebih baik dikarenakan memiliki koefisien daya sebar yang lebih kecil dibandingkan F2.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: R/338/FF-D3/2021
Uncontrolled Keywords: Luka sayat, krim, daun belimbing wuluh, trietanolamin
Subjects: F. FARMASI > Daun Belimbing Wuluh
Divisions: Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi
Depositing User: bagus indra
Date Deposited: 06 Sep 2024 03:58
Last Modified: 06 Sep 2024 03:58
URI: http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/7009

Actions (login required)

View Item
View Item