UJI ANTIOKSIDAN DAN HEDONIK JAMU PENINGKAT DAYA TAHAN TUBUH DALAM BENTUK SERBUK INSTAN DENGAN METODE DPPH

Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron atau reduktan yangdapat menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Dalam kondisi pandemi virus corona sekarang ini, selain menjaga pola hidup sehat perlu juga menjaga daya tahan tubuh imun. imun merupakan sistem pertahanan dari berbagi struktur biologis dan proses yang melindungi tubuh dari penyakit. Penggunaan tumbuhan dan rimpang sebagai bahan obat di Indonesia telah dimulai dari zaman nenek moyang. Khusus untuk tumbuhan, banyak spesies yang beraneka ragam yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan baik sebagai bahan makanan maupun sebagai bahan untuk obat. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH. Metode 2,2- difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk menilai aktivitas antioksidan berupa senyawa atau ekstrak bahan alam. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektrin atau radikal hidrogen pada DPPH akan menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH. Pada uji total flavonoid, dari pengukuran panjang gelombang kuersetin pada 370-450 nm didapatkan hasil nilai absorbansi yaitu 0,612 pada panjang gelombang 428 nm. dan pengujian menggunakan pembanding kuersetin didapatkan hasil secara berurutan yaitu 0, 258, 0,439, 0,606 dan 0,766 pada konsentrasi 40, 60, 80, dan 100 ppm. Hasil pengujian dihitung dengan persamaan Y=0,008x – 0,0465 dan hasil pengujian kadar flavonoid pada jamutradisional yaitu 0,01 mg/g ekstrak QE. Berdasarkan keterangan diatas bahwa flavonoid total dari jamu tradisional yang telah diuji lebih besar dibandingkan dengan hasil flavonoid total pada jurnal pembanding tersebut