Upaya Penanggulangan Sampah Masker Medis: Daur Ulang Sampah Masker Medis Menjadi Bahan Campuran Beton Serat dan Paving Block

Pandemi yang disebabkan oleh coronavirus disease 19 (COVID-19) telah menimbulkan berbagai ancaman bagi manusia, khususnya kesehatan. World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 di lingkungan, seperti penggunaan masker, mencuci tangan, penerapan jaga jarak, hingga penutupan akses transportasi umum. Penerapan protokol kesehatan berupa penggunaan masker di masyarakat menimbulkan peningkatan sampah masker di lingkungan yang menjadi isu baru di bidang persampahan, karena belum adanya pengelolaan khusus sampah masker yang memadai.
Hasil survey pendahuluan terhadap 140 orang responden menunjukkan sebanyak 80,28% menggunakan masker medis dibandingkan masker jenis lainnya. Sebanyak 43,6% responden menyatakan mengganti maskernya satu kali dalam sehari, sedangkan 35,9% mengganti sebanyak 2 kali sehari. Pada pengumpulan sampah, sebanyak 43,6% menyatakan bahwa sampah masker medis dikumpulkan bercampur dengan sampah lainnya. Berdasarkan hasil tersebut, masker medis telah menjadi salah satu komposisi sampah yang diangkut ke TPS atau TPA tanpa adanya pemilahan terlebih dahulu. Hal tersebut tentunya dapat memberikan dampak bagi lingkungan apabila sampah masker tercecer di lingkungan dan tidak dikelola.