ANALISIS RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BARU “SHORTCUT” BATAS KOTA SINGARAJA - MENGWITAN

Pulau Bali sebagai salah satu bagian dari Negara Indonesia yang dikenal sebagai kawasan pariwisata, juga giat dalam meningkatkan pembangunan dalam bidang infrastruktur, khususnya jalan sebagai akses transportasi. Pengembangan jalan baru yang menghubungkan dari Denpasar ke Singaraja sangat dibutuhkan karena merupakan jalur wisata yang dilalui bus pariwisata dengan geometric jalan yang berkelok-kelok dan tanjakan, sehingga sering terjadi kemacetan. Pada pelaksanaan pekerjaan proyek Shortcut Batas Kota Singaraja-Mengwitani tidak terlepas dari berbagai risiko yang mungkin terjadi,sehingga diperlukan suatu analisis risiko yang dapat mengidentifikasi, melakukan penilaian terhadap risiko-risiko yang akan dihadapi, serta mengelola risiko yang ada untuk meminimalkan berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi.
Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dengan berbagai pihak yang expert dan mempunyai kompetensi tentang pembangunan jalan shortcut untuk mengetahui bagaimana kemungkinan (likelihood) terhadap berbagai risiko dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh (consequences) risiko. Penilaian risiko merupakan hasil perkalian antara kemungkinan risiko dengan consequences.
Hasil penelitian menunjukan risiko yang teridentifikasi adalah sebanyak 34 (tiga puluh empat) risiko. Dari jumlah tersebut 11 (sebelas) risiko tergolong tidak dapat diterima (unacceptable). Sebanyak 13 (tiga belas ) risiko tergolong tidak diharapkan (undesirable), dan 10 (sepuluh) risiko tergolong dapat diterima (acceptable) dan tidak ada risiko yang tergolong dapat diabaikan (negligible). Untuk risiko yang tergolong major risk (unacceptable dan undesirable) dilakukan pengalokasian kepemilikan risiko dan mitigasi.