ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KACANG PANJANG (Kasus di Banjar Demulih, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli)

Pertanian merupakan sektor yang berperan penting dalam membangun perekonomian Nasional. Salah satu sub sektor pertanian adalah sub sektor hortikultura, sektor ini diarahkan untuk meningkatkan kebutuhan konsumsi, bahan baku industri, peningkatan ekspor dan subtitusi impor. Dukungan pemerintah terhadap peningkatan konsumsi sayuran terus dilakukan dengan cara pembatasan impor produk buah dan sayuran. Salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah kacang panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi usahatani kacang panjang dan menganalisis pendapatan usahatani kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan di Banjar Demulih, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive sampling), dan dilaksanakan sejak April hingga Mei 2021, sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan metode sensus, dimana seluruh populasi dijadikan responden yang berjumlah 30 orang petani kacang panjang. Metode analisi data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis estimasi fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis biaya dan pendapatan. Data variabel independen dan dependen meliputi produkssi kacang panjang (Y), luas lahan (X1), Benih (X2), pupuk urea (X3), pupuk NPK (X4), pupuk Gandazil (X5), pestisida (X6), dan tenaga kerja (X7). Hasil penelitian menemukan dua (2) faktor produksi yaitu luas lahan dan benih memberikan pengaruh yang nyata terhadap produksi kacang panjang, sementara lima (5) faktor lainnya berpengaruh tidak nyata. Rata rata keuntungan usahatani kacang panjang di banjar Demulih, desa Demulih kecamatan Susut kabupaten Bangli sebesar Rp 7.709.565 per 11,3 are per musim tanam, yang setara dengan Rp. 2.569.855 per 11,3 are per bulan. Keuntungan ini lebih tinggi dari UMR kota Bangli yang besarnya Rp. 2.494.810