Pengaruh Faktor Demografi Pasien Terhadap Penilaian Kualitas Komunikasi Dalam Pelayanan Swamedikasi di Apotek Adapotek Batubulan

Komunikasi mempunyai peran yang sangat penting dalam pelayanan swamedikasi dan membangun hubungan interpersonal antara pasien dengan tenaga kefarmasian. Komunikasi antara pasien dengan tenaga kesehatan mencangkup hubungan yang bertujuan untuk menyembuhkan pasien, bukan hanya berbicara dengan pasien. Kualitas komunikasi merupakan suatu proses timbal balik (dua arah) antara sumber dan penerima pesan. Ketika seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain dan mereka merespons, maka proses komunikasi disebut berlangsung secara efektif. Namun, tenaga kefarmasian tidak secara aktif memberikan informasi kepada pasien. Sebagian besar, mereka memberikan informasi ketika pasien bertanya dan hanya memberikan informasi seperlunya jika pasien tidak bertanya. Faktor demografi memiliki pengaruh besar terhadap komunikasi karena tiap pasien yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh demografi pasien terhadap penilaian kualitas komunikasi dalam pelayanan swamedikasi di Apotek Adapotek Batubulan. Penelitian ini termasuk dalam metode kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Analisis yang diterapkan dalam penelitian ini adalah uji Chi-square untuk menguji hubungan atau pengaruh kedua variabel. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling yaitu accidental sampling dengan sampel 100 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh antara faktor demografi pasien terhadap penilaian kualitas komunikasi dalam pelayanan swamedikasi di Apotek Adapotek Batubulan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-square pada faktor jenis kelamin (p-value = 0,595), usia (p-value = 0,538), pendidikan (p-value = 1,000), pekerjaan (p-value = 0,152), pendapatan (p-value = 0,423).