Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Benalu Jeruk (Dendrophthoe glabrescens (Blakely) Barlow) Terhadap Jumlah Sel Beta Pankreas pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi Aloksan

Benalu jeruk (Dendrophthoe glabrescens (Blakely) Barlow) merupakan salah satu jenis benalu yang dapat digunakan sebagai terapi alternatif pengobatan suatu penyakit karena memiliki kandungan metabolit sekunder berupa alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin sehingga dapat menimbulkan berbagai efek klinis pada beberapa penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol 80% daun benalu jeruk memiliki efek dalam memperbaiki jumlah sel β pada tikus yang telah diinduksi aloksan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan hewan uji sebanyak 24 ekor tikus dibagi dalam 6 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol normal, kelompok II sebagai kontrol negatif, kelompok III sebagai kontrol positif, kelompok IV, V, VI sebagai kelompok uji diberikan ekstrak daun benalu jeruk dengan dosis 100, 200, dan 400 mg/kgBB. Kadar glukosa darah diukur pada hari ke-0 dan hari ke-14 perlakuan. Jumlah sel β-pankreas diamati dengan metode pewarnaan aldehyde fuchsin. Hasil penelitian kadar glukosa darah dianalisis dengan uji Paired T-Test sedangkan jumlah sel β-pankreas dianalisis dengan uji One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan hasil pengamatan histopatologi pankreas hewan uji, terbukti pemberian ekstrak etanol 80% daun benalu jeruk mempengaruhi gambaran histopatologi dan jumlah sel β-pankreas pada tikus yang diinduksi aloksan. Pada ekstrak etanol 80% daun benalu jeruk pada dosis 100 mg/kgBB memiliki rerata jumlah β-pankreas 59,5 sel dan dosis 200 mg/kgBB ekstrak etanol 80% daun benalu jeruk dengan rerata jumlah β-pankreas 53,75. Pada dosis 400 mg/kgBB ekstrak etanol 80% daun benalu jeruk memiliki efek paling baik dengan rerata jumlah βpankreas 97,0 sel.