Hubungan Peningkatan Penggunaan Antibiotik Terhadap Resistensi Bakteri Acinetobacter baumannii di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Bali

Kejadian resistensi bakteri terhadap antibiotik telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan global. Bakteri Acinetobacter baumannii merupakan bakteri gram negatif dan salah satu bakteri prioritas kritis World Health Organization (WHO). Banyak penelitian telah dilakukan di rumah sakit untuk menyelidiki hubungan antara penggunaan antibiotik dan resistensi bakteri terhadap antibiotik, namun hasilnya bervariasi di setiap rumah sakit, yang memiliki profil resistensi bakteri yang berbeda selama periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara peningkatan penggunaan antibiotik dan resistensi bakteri Acinetobacter baumannii terhadap antibiotik di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Bali. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian non eksperimental (observasional) dengan menggunakan metode Cross Sectional. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan secara retrospektif, yaitu data yang diambil adalah data persentase resistensi bakteri dan data penggunaan antibiotik sistemik (dinyatakan dalam defined daily dose (DDD) per 100 hari rawat) periode tahun 2019-2021 di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Bali. Antibiotik yang penggunaanya mengalami peningkatan di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Bali pada periode tahun 2019-2021 yaitu levofloksasin, meropenem, seftazidim dan seftriakson. Peningkatan resistensi bakteri Acinetobacter baumannii terjadi pada penggunaan antibiotik gentamisin, amikasin, ampisilin, ampisilin-sulbaktam, siprofloksasin dan meropenem. Berdasarkan hasil uji Fisher dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara peningkatan penggunaan antibiotik dengan peningkatan resistensi bakteri Acinetobacter baumannii terhadap antibiotik di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Bali Periode 2019-2021 (nilai p>0,05).