KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI PEMEDIASI PENGARUH REWARD DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INTENSI KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI MELAKUKAN TINDAKAN WHISTLEBLOWING PADA PT. TELKOM BALI UTARA

Whistleblowing merupakan tindakan untuk membocorkan adanya suatu kecurangan yang terjadi pada instansi maupun individu yang mana kecurangan ini dapat dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Namun, untuk menumbuhkan intensi karyawan khususnya akuntan agar melakukan whistleblowing tidaklah mudah karena mengandung beberapa risiko dan cenderung menambah masalah mereka selama bekerja, sedangkan pekerjaan mereka sendiri sudah cukup menyibukkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris komitmen organisasi sebagai pemediasi pengaruh reward dan budaya organisasi terhadap intensi karyawan bagian akuntansi melakukan tindakan whistleblowing pada PT. Telkom Bali Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian akuntansi pada Kantor Telkom yang berada di area Witel Bali Utara dengan jumlah 45 orang. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik total sampling atau population sampling, sehingga seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian yaitu 45 orang. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah structural equation modeling (SEM) dengan pendekatan partial least square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa reward dan budaya organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi, budaya dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap intensi whistleblowing, sedangkan reward tidak berpengaruh terhadap intensi whistleblowing. Komitmen organisasi selanjutnya mampu memediasi pengaruh reward terhadap intensi whistleblowing, namun tidak mampu memediasi pengaruh budaya organisasi terhadap intensi whistleblowing pada karyawan bagian akuntansi PT. Telkom Bali Utara. Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat dilengkapi dengan faktor lain yang mempengaruhi intensi whistleblowing seperti dukungan manajemen, kepemimpinan dan kepuasan kerja.