Penetapan Kadar Senyawa Tanin Dan Saponin Ekstrak Etanol Daun Benalu Jeruk (Dendrophthoe glabrescens (Blakely) Barlow) Dengan Spektrofotometri UV-Vis

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat beragam yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengobatan alternatif dan bahan baku pembuatan obat, salah satunya pada benalu jeruk (Dendrophthoe glabrescens (Blakely) Barlow) yang merupakan jenis benalu yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan karena memiliki kandungan metabolit sekunder seperti tanin dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar senyawa tanin dan saponin dalam ekstrak etanol 80% daun benalu jeruk dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Daun benalu jeruk di ekstraksi dengan pelarut etanol 80% menggunakan metode maserasi. Kadar tanin dan saponin di identifikasi dengan spektrofotometri UV-Vis. Kadar tanin dan saponin yang didapat dianalisis secara kuantitatif menggunakan persamaan regresi linier. Hasil kadar yang diperoleh kemudian dilakukan analisis deskriptif berupa tabel kadar senyawa tanin dan saponin. Hasil persamaan regresi linier yang diperoleh dari konsentrasi asam tanat yaitu y = 0,0051x + 0,0827 dengan nilai R 2 = 0,971 sedangkan persamaan regresi linier yang diperoleh dari konsentrasi standar saponin yaitu y = 0,0013x + 0,0588 dengan nilai R 2 = 0,9733, nilai R2 yang mendekati 1 membuktikan bahwa persamaan regresi tersebut linier. Berdasarkan perhitungan diperoleh kadar tanin yaitu sebesar 3,88 mg TAE/g sedangkan kadar saponin yaitu sebesar 11,11 mg SE/g