Wahyuni, I Gusti Ayu Putu Maita (2024) Tren Penggunaan Antibiotik Selama Tahun 2017-2022 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I-II]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.763.FF-D3 (2109484010055)_BAB I-II.pdf - Other
Download (270kB)
![[thumbnail of Full text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.763.FF-D3 (2109484010055).pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
World Health Organization (WHO) menyatakan resistensi bakteri terhadap antibiotik merupakan masalah global. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tren penggunaan antibiotik selama tahun 2017-2022 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu data penggunaan antibiotik, data Bed Occupancy Rate (BOR), dan data jumlah tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung selama tahun 2017-2022. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data yang dikumpulkan dengan teknik retrospektif, yaitu data penggunaan antibiotik di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Badung selama tahun 2017-2022. Berdasarkan nilai slope (β) terjadi peningkatan tren penggunaan pada seftazidim, dan azitromisin. Penurunan tren penggunaan antibiotik dapat diamati pada levofloksasin, seftriakson, sefotaksim, siprofloksasin, gentamisin, amikasin, dan meropenem. Total penggunaan antibiotik sistemik per tahun 2017-2022 adalah sebanyak 1487,84 DDD/100 hari rawat. Antibiotik yang paling sering digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung pada tahun 2017 adalah levofloksasin, dengan tingkat penggunaan 103,550 DDD/100 hari rawat. Pada tahun 2018, antibiotik yang paling banyak digunakan adalah levofloksasin, dengan tingkat penggunaan 112,230 DDD/100 hari rawat. Pada tahun 2019, seftriakson menjadi antibiotik yang paling sering digunakan, dengan tingkat penggunaan 122,420 DDD/100 hari rawat. Pada tahun 2020, levofloksasin menjadi antibiotik yang paling sering digunakan, dengan tingkat penggunaan 47,787 DDD/100 hari rawat. Pada tahun 2021, seftriakson menjadi antibiotik yang paling sering digunakan, dengan tingkat penggunaaan 31,497 DDD/100 hari rawat. Pada tahun 2022, seftazidim menjadi antibiotik yang paling sering digunakan dengan tingkat penggunaan 42,749 DDD/100 hari rawat. Total penggunaan antibiotik terbanyak selama enam tahun adalah levofloksasin, dengan total 414,54 DDD/100 hari rawat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | R/763/FF-D3/2024 |
Uncontrolled Keywords: | Antibiotik, tren penggunaan, DDD/100 hari rawat, analisis regresi linear |
Subjects: | F. FARMASI > Antibiotik |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi |
Depositing User: | bagus indra |
Date Deposited: | 06 Jul 2024 04:06 |
Last Modified: | 06 Jul 2024 04:06 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/6622 |