Sukmayanthi, Kadek Eva (2024) Pengujian Aktivitas Antibakteri Karagenan Rumput Laut Merah (Gracilaria Sp.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I-II]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.759.FF-D3 (2109484010012)_BAB I-II.pdf - Other
Download (1MB)
![[thumbnail of Full text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.759.FF-D3 (2109484010012).pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
Abstract
Bakteri Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang merupakan salah satu flora normal pada nares anterior dan kulit yang dapat menyebabkan penyakit kulit. Bakteri Staphylococcus aureus dapat diatasi dengan senyawa antibiotik seperti levofloksasin, vankomisin, dan nafsilin. Tetapi, telah terjadi resistensi terhadap golongan beta laktam. Sehingga diperlukan senyawa antibiotik baru dengan memanfaatkan bahan alam. Salah satunya adalah menggunakan rumput laut merah (Gracilaria sp.) yang merupakan sumber metabolit primer yaitu karagenan. Dalam penelitian yang telah dilakukan, dimana karagenan memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Eksplorasi melalui bahan alam dengan karagenan ini menjadi senyawa alternatif yang bisa bermanfaat untuk memudahkan akses Masyarakat ke pengobatan, menekan biaya, dan meminimalkan efek samping yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antibakteri dan menentukan konsentrasi optimum dalam menghasilkan zona hambat dari karagenan rumput laut merah terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium menggunakan metode difusi sumuran dengan teknik pour plate. Rumput laut merah yang dibuat menjadi simplisia diperoleh dari perairan daerah Serangan (Bali) yang akan diekstraksi menggunakan pelarut KOH 6% untuk mendapatkan karagenan. Pengujian yang dilakukan meliputi skrining polisakarida dan pengujian aktivitas antibakteri dengan 3 konsentrasi karagenan yaitu 20 mg/ml, 30 mg/ml, dan 40 mg/ml. Kontrol positif pada penelitian ini menggunakan levofloksasin 5 µg dan kontrol negatif menggunakan aquadest steril. Data yang diperoleh dilakukan penentuan klasifikasi respon hambat penentuan bakteri dengan merata-ratakan data zona hambat (mm) dari data yang dihasilkan dan dilakukan pengujian statistik pada SPSS versi 25 dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rendemen sebesar 37,78% dengan hasil penelitian dari skrining polisakarida menunjukkan adanya kandungan metabolit primer yaitu karbohidrat menggunakan reagen benedict. Dari hasil pengujian SPSS dengan Kruskal-Wallis memperoleh nilai signifikansi p=0,015 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada data yang diperoleh karena nilai p<0,05. Sehingga dilanjutkan dengan pengujian Mann-Whitney untuk melihat adanya perbedaan antar kelompok. Dari hasil pengujian diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok kontrol positif dengan perlakuan kontrol negatif dan pada kelompok kontrol negatif dengan perlakuan 20 mg/ml, 30 mg/ml, dan 40 mg/ml. Diameter zona hambat yang dihasilkan dari konsentrasi karagenan 20 mg/ml, 30 mg/ml, dan 40 mg/ml berturut-turut adalah 19,02 mm (kuat), 24,72 mm (sangat kuat), dan 22,53 mm (sangat kuat). Hal ini menunjukan bahwa karagenan rumput laut merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi optimum dalam menghasilkan zona hambat terbesar terdapat pada konsentrasi 30 mg/ml.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | R/759/FF-D3/2024 |
Uncontrolled Keywords: | antibakteri, karagenan, rumput laut merah (Gracilaria sp.), Staphylococcus aureus |
Subjects: | F. FARMASI > Antibakteri |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi |
Depositing User: | bagus indra |
Date Deposited: | 06 Jul 2024 03:12 |
Last Modified: | 06 Jul 2024 03:12 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/6618 |