Madu, Alfonsa Ismiati (2024) Tingkat Penggunaan Antibiotik Di Salah Satu Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung Dengan Menggunakan Metode Defined Daily Dose (DDD) Dan Drug Utilization (DU) 90% Periode 2017-2022. Diploma thesis, Universitas Mahasaraswati Denpasar.
![[thumbnail of Bab I-II]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.758.FF-D3 (2109484010001)_BAB I-II.pdf - Other
Download (1MB)
![[thumbnail of Full text]](https://eprints.unmas.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
R.758.FF-D3 (2109484010001).pdf - Other
Restricted to Registered users only
Download (6MB)
Abstract
Penggunaan antibiotik yang tinggi dan tidak bijak dapat memicu timbulnya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Menurut World Health Organization (WHO), salah satu solusi untuk menangani resistensi yaitu melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan antibiotik. Metode evaluasi kuantitatif tingkat penggunaan antibiotik yaitu Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) dan Drug Utilization 90% (DU90%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik pada pasien rawat inap di salah satu Rumah Sakit Umum di Kabupaten Badung dengan menggunakan metode DDD dan DU90% pada periode 2017-2022. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan pengambilan data dilakukan secara retrospektif melalui penelusuran informasi terhadap data Bed Occupancy Rate (BOR), jumlah tempat tidur, dan penggunaan antibiotik sistemik pasien rawat inap di salah satu rumah sakit umum di Kabupaten Badung selama tahun 2017-2022. Seluruh data yang diperoleh digunakan untuk menghitung tingkat penggunaan antibiotik yang dinyatakan dalam DDD/100 hari rawat dan DU90% untuk mengetahui antibiotik yang tergolong dalam segmen DU90%. Antibiotik yang paling banyak digunakan di salah satu Rumah Sakit Umum di Kabupaten Badung pada tahun 2017, 2018 dan 2020 adalah Levofloksasin. Antibiotik yang paling banyak digunakan pada tahun 2019 dan 2021 adalah Seftriakson sedangkan antibiotik yang penggunaannya paling banyak pada tahun 2022 adalah Seftazidim (42,749 DDD/100 hari rawat). Total penggunaan antibiotik terbanyak selama lima tahun adalah Levofloksasin (414,555 DDD/100 hari rawat). Antibiotik sistemik yang digunakan di salah satu RSU di Kabupaten Badung selama tahun 2017-2022 yang masuk ke dalam segmen DU90% antara lain Levofloksasin, Seftriakson, Ampisilin, Sefotaksim, Siprofloxasin, kombinasi Ampisilin dan sulbactam, Seftazidim, Gentamisin, Azitromisin dan Amikasin.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | R/758/FF-D3/2024 |
Uncontrolled Keywords: | Antibiotik, Defined Daily Dose, Drug Utilization 90%, Tingkat penggunaan antibiotik |
Subjects: | F. FARMASI > Defined Daily Dose (DDD) |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Diploma Tiga Farmasi |
Depositing User: | bagus indra |
Date Deposited: | 06 Jul 2024 03:04 |
Last Modified: | 06 Jul 2024 03:04 |
URI: | http://eprints.unmas.ac.id/id/eprint/6617 |