Pengaruh Krim Ekstrak Buah Bakau (Xylocarpus granatum J. Koenig) Terhadap Eritema pada Tikus Jantan (Rattus norvegicus) yang Dipaparkan Sinar UVB

Sunburn merupakan peradangan pada kulit ditandai oleh kemerahan (eritema) pada kulit yang disertai nyeri, rasa hangat maupun gatal yang disebabkan oleh sinar UV. Buah bakau mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin. Flavonoid dan tanin memiliki aktivitas antioksidan yang berfungsi untuk menstabilkan paparan sinar UV. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi aktivitas tabir surya pada sediaan krim ekstrak buah bakau secara in vivo dengan mengukur tingkat eritema pada tikus. Rancangan penelitian ini adalah randomized pretest-posttest control group design. Penelitian ini menggunakan tikus yang diberi paparan sinar UVB selama 24 jam diamati setelah 12 jam penyinaran. Data yang diamati berupa nilai mean yang diperoleh dari pengukuran intensitas eritema, kemudian diolah menggunakan SPSS 26. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa krim ekstrak buah bakau (Xylocarpus granatum J.Koenig) berpengaruh terhadap menurunkan eritema pada tikus yang dipaparkan sinar UVB. Berdasarkan pengukuran eritema menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif memiliki perbedaan bermakna dengan kelompok normal, kontrol positif, krim buah 10%, dan krim buah 15%. Kelompok kontrol positif tidak berbeda bermakna dengan krim buah 10% dan 15%. Kelompok krim buah 5% memiliki perbedaan bermakna dengan krim buah 10%, dan krim buah 15%. Hal ini menunjukkan bahwa krim buah konsentrasi 10% dan 15% memiliki efektivitas yang hampir sama dengan kontrol positif. Konsentrasi krim ekstrak buah bakau (Xylocarpus granatum J.Koenig) 10% sudah mampu mengurangi eritema pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) yang dipaparkan sinar UVB.