Analisis Kesiapan Petani Dalam Penerapan Teknologi Usahatani Cabai Rawit Pada Kelompok Tani Agro Werdi Sedana Di Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesiapan petani dalam penerapan teknologi pada usahatani cabai rawit di Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.dan untuk menganalisis efektifitas pemanfaatan teknologi pada pemasaran cabe rawit di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar dengan waktu pelaksanakan kegiatan penelitian pada Januari sampai Mei 2023. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh petani cabai rawit pada kelompok tani sebanyak 67 orang petani cabai rawit dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 27 orang petani. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui kesiapan petani dalam penerapan teknologi usaha cabai rawit adalah deskriptif kuantitatif yaitu tiap variabel yang diukur terdiri dari 2 pilihan jawaban yang masing-masing bernilai scor 3 bila menjawab a (ya), scor 1 jika menjawab b (tidak), selanjutnya digunakan rumus interval masing-masing kriteria. Untuk mengetahui efisiensi usahatani dihitung dengan menggunakan pendekatan R/C ratio yaitu perbandingan antara jumlah penerimaan dan total biaya). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan petani dalam penerapan teknologi pada budidaya cabai rawit di Desa Sukawati berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata 2,13. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada petani cabai rawit yang tidak menerapkan teknologi karena kurang memahami dan melaksanakan sepenuhnya penggunaan teknologi. Nilai R/C dari petani yang sudah siap menerapkan teknologi sebesar 2,31 yang berarti jika biaya produksi dikeluarkan 1 satuan rupiah, maka penerimaan yang diperoleh petani adalah 2,31 satuan rupiah. Sedangkan nilai R/C dari petani yang belum siap menerapkan teknologi sebesar 2,09 yang berarti jika biaya produksi dikeluarkan 1 satuan rupiah, maka penerimaan yang diperoleh petani adalah 2,09 satuan rupiah.